JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk merevitalisasi 7 pabrik pupuk yang memiliki konsumsi gas di atas 30 mmbtu per ton. Untuk itu seluruh pabrik pupuk yang sudah tua akan diganti dengan pabrik berteknologi baru yang mengonsumsi gas 26 mmbtu per ton dengan biaya mencapai US$ 700 juta per pabrik.“Rapat tadi memutuskan akan merevitalisasi 7 pabrik segera, sehingga kebutuhan pupuk akan terpenuhi oleh pabrik pupuk dalam negeri,” tutur Menneg BUMN Sofyan Djalil yang didampingi Menteri Pertanian Anton Apriantono usai rapat di Istana Wapres.Pabrik- pabrik tersebut antara lain, PT Pusri, Pupuk Kaltim, Pupuk Kujang, Pupuk Iskandar Muda 1 dan 2. Lokasi pabrik baru akan disesuaikan dengan tempat yang paling sesuai dengan kebutuhan dan suplai gas yang ada. “Misalnya Pusri akan pindah ke hilir, ke Tanjung Api-api agar dekat lebih dekat dengan pelabuhan,” tambah Sofyan.
Revitalisasi akan Menyentuh Pabrik Pupuk
JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk merevitalisasi 7 pabrik pupuk yang memiliki konsumsi gas di atas 30 mmbtu per ton. Untuk itu seluruh pabrik pupuk yang sudah tua akan diganti dengan pabrik berteknologi baru yang mengonsumsi gas 26 mmbtu per ton dengan biaya mencapai US$ 700 juta per pabrik.“Rapat tadi memutuskan akan merevitalisasi 7 pabrik segera, sehingga kebutuhan pupuk akan terpenuhi oleh pabrik pupuk dalam negeri,” tutur Menneg BUMN Sofyan Djalil yang didampingi Menteri Pertanian Anton Apriantono usai rapat di Istana Wapres.Pabrik- pabrik tersebut antara lain, PT Pusri, Pupuk Kaltim, Pupuk Kujang, Pupuk Iskandar Muda 1 dan 2. Lokasi pabrik baru akan disesuaikan dengan tempat yang paling sesuai dengan kebutuhan dan suplai gas yang ada. “Misalnya Pusri akan pindah ke hilir, ke Tanjung Api-api agar dekat lebih dekat dengan pelabuhan,” tambah Sofyan.