JAKARTA. Revitalisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) masih berjalan tertatih-tatih. Menurut sumber KONTAN di Istana Wapres, revitalisasi alutsista masih tersendat-sendat karena pengalihan pembiayaan dari kredit ekspor ke pembiayaan perbankan dalam negeri belum disetujui oleh Kepala Bappenas Paskah Suzetta dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono pun tak menampik hal tersebut. Ia mengakui, pengalihan pembiayaan dari kredit ekspor memang masih memerlukan surat keputusan bersama dari Menkeu, Bappenas dan Mensesneg. Namun menurut Juwono, Wakil Presiden Jusuf Kalla telah memerintahkan menteri-menteri tersebut untuk mengeluarkan surat keputusan itu agar industri pertahanan dalam negeri segera berkibar. "Insya Allah dua minggu lagi selesai suratnya," ujarnya usai menghadiri Diskusi Ketahanan Maritim di Istana Wapres, Rabu (18/6).Juwono mengakui revitalisasi alutsista memang harus menempuh jalan panjang. Ia menyebutkan butuh waktu sekitar 10 tahun untuk membenahi industri pertahanan dalam negeri. Menurutnya, salah satu kendala utama revitalisasi adalah keterpaduan kerja lintas instansi dan pengelolaan BUMNIS yang masih kurang cekatan. "Kami sudah buat peta jalan ke depan, bapak Wapres sudah menugaskan kepada menteri-menteri terkait termasuk Menperin dan Menristek untuk membantu industri pertahanan," katanya.
Revitalisasi Alutsista Terganjal Pengalihan Kredit Ekspor
JAKARTA. Revitalisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) masih berjalan tertatih-tatih. Menurut sumber KONTAN di Istana Wapres, revitalisasi alutsista masih tersendat-sendat karena pengalihan pembiayaan dari kredit ekspor ke pembiayaan perbankan dalam negeri belum disetujui oleh Kepala Bappenas Paskah Suzetta dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono pun tak menampik hal tersebut. Ia mengakui, pengalihan pembiayaan dari kredit ekspor memang masih memerlukan surat keputusan bersama dari Menkeu, Bappenas dan Mensesneg. Namun menurut Juwono, Wakil Presiden Jusuf Kalla telah memerintahkan menteri-menteri tersebut untuk mengeluarkan surat keputusan itu agar industri pertahanan dalam negeri segera berkibar. "Insya Allah dua minggu lagi selesai suratnya," ujarnya usai menghadiri Diskusi Ketahanan Maritim di Istana Wapres, Rabu (18/6).Juwono mengakui revitalisasi alutsista memang harus menempuh jalan panjang. Ia menyebutkan butuh waktu sekitar 10 tahun untuk membenahi industri pertahanan dalam negeri. Menurutnya, salah satu kendala utama revitalisasi adalah keterpaduan kerja lintas instansi dan pengelolaan BUMNIS yang masih kurang cekatan. "Kami sudah buat peta jalan ke depan, bapak Wapres sudah menugaskan kepada menteri-menteri terkait termasuk Menperin dan Menristek untuk membantu industri pertahanan," katanya.