KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia perlu melakukan revitalisasi industri manufaktur sesuai dengan perkembangan implementasi Industri 4.0 saat ini. Oleh karena itu, melalui peta jalan Making Indonesia 4.0, langkah strategis yang akan dilaksanakan bertujuan untuk mencapai target menjadi 10 negara dengan perekonomian terbesar di dunia pada tahun 2030. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan salah satu upaya yang dilakukan adalah akselerasi industri manufaktur nasional agar terus melakukan inovasi dan memperbaiki desain. “Hal ini guna memacu produktivitas dan daya saing,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan pers, Selasa (17/4). Menurut Menperin, kontribusi manufaktur Indonesia mampu menembus 30% apabila dihitung mulai dari proses pra-produksi, produksi dan pasca-produksi. “Paradigma industri manufaktur global, berdasarkan kesepakatan di World Economic Forum, proses produksi sebagai satu-kesatuan. Maka itu, kita sudah tidak bisa lagi melihat produksi hanya di pabrik saja,” tegasnya.
Revitalisasi industri manufaktur diperlukan untuk mendukung Industri 4.0
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia perlu melakukan revitalisasi industri manufaktur sesuai dengan perkembangan implementasi Industri 4.0 saat ini. Oleh karena itu, melalui peta jalan Making Indonesia 4.0, langkah strategis yang akan dilaksanakan bertujuan untuk mencapai target menjadi 10 negara dengan perekonomian terbesar di dunia pada tahun 2030. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan salah satu upaya yang dilakukan adalah akselerasi industri manufaktur nasional agar terus melakukan inovasi dan memperbaiki desain. “Hal ini guna memacu produktivitas dan daya saing,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan pers, Selasa (17/4). Menurut Menperin, kontribusi manufaktur Indonesia mampu menembus 30% apabila dihitung mulai dari proses pra-produksi, produksi dan pasca-produksi. “Paradigma industri manufaktur global, berdasarkan kesepakatan di World Economic Forum, proses produksi sebagai satu-kesatuan. Maka itu, kita sudah tidak bisa lagi melihat produksi hanya di pabrik saja,” tegasnya.