Reza: Banyak inovasi agar bisnis kian eksis (2)



Reza Setiawan mengawali kariernya memimpin Bakpia Mangkok di usia 27 tahun. Laki-laki penggemar olaraga bulu tangkis ini bercerita, sang ayah sangat berharap bisnis bakpia yang telah dirintis ini bisa terus eksis. Dia bercerita, dulu, sang kakek memulai berjualan bakpia berkeliling kampung pada 1959. Oleh karena itu, Reza sebagai generasi ketiga memiliki tugas untuk terus menjalankan bisnis keluarga ini.

Setelah menyelesaikan kuliah di Bandung, ia langsung hijrah ke Malang. Reza mengawali kepemimpinannya seiring dengan pembukaan outlet Bakpia Mangkok di Jalan Sukarno Hatta, Malang.

Menjalankan bisnis ini bukanlah pengalaman pertama bagi Reza. Saat dia masih duduk di bangku kuliah, Reza sudah mencoba membuka usaha Bakpia Mangkok di Bandung. Menyadari cukup sulit menembus pasar di sana, Reza hanya memproduksi 40 bungkus bakpia untuk pertama kali. "Saya hanya menjualnya di sekitar lingkungan saya," ujar dia.


Dalam kepemimpinannya, ada beberapa perubahan dan perbaikan yang ia lakukan. Pertama, mengubah sistem pembukuan keuangan. Seiring perkembangan teknologi, Reza mengganti sistem pembukuan konvensional dengan menggunakan aplikasi komputer, agar lebih efisien.

Kedua, melakukan standarisasi ukuran bakpia. Awalnya, tidak ada ukuran baku baik untuk ketebalan, diameter dan berat bakpia, karena cara pembuatannya masih tradisional. Ketiga, melakukan inovasi kemasan untuk branding. Reza mengaku, sempat mendapat penolakan dari sang kakek untuk mengubah tampilan kemasan. Maklum saja, hingga saat ini seluruh keputusan masih harus persetujuan sang kakek.

Waktu dua tahun dihabiskan Reza untuk membuat desain kemasan yang sesuai dengan konsep yang ingin dia bangun, yakni bakpia mangkok yang lebih premium. Ini bertujuan untuk menggeser segmen konsumen Bakpia Mangkok dari kalangan menengah ke bawah menjadi segmen menengah ke atas. Setelah beberapa kali membuat usulan desain, akhirnya sang kakek merestui.  

Selain melakukan beberapa perubahan konsep brand dan manajemen internal, Reza juga terus berusaha memperluas jangkauan konsumen Bakpia Mangkok. Salah satu caranya adalah dengan membuat website resmi.

Rencananya website tersebut akan mengakomodir permintaan konsumen yang berada di luar Malang. Pembeli dapat memesan via online. "Saya targetkan sebelum lebaran tahun ini website sudah dapat diakses," ujar pria penggemar traveling ini.

Sementara untuk penjualan di Malang, ia tidak perlu terlalu banyak melakukan strategi pemasaran tambahan, lantaran brand Bakpia Mangkok sudah cukup kuat di Malang.

Sebagai pebisnis yang sudah cukup berpengalaman di dunia kuliner, hingga saat ini Reza masih belum menemukan kendala berarti yang bisa mengancam keberlangsungan bisnisnya. Namun, melihat ada beberapa pebisnis bakpia yang mulai bermunculan di Malang, membuat Reza tetap terus waspada. "Meskipun rasanya masih kalah jauh dengan Bakpia Mangkok, namun mereka tetaplah menjadi ancaman bagi kita," kata Reza.    (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini