Seperti juga di sektor bisnis, bakat memiliki peranan sangat penting dalam menentukan kesuksesan perjalanan karier seorang pelatih olah raga. Bila bakatnya semakin terasah, peluang menjadi pelatih sukses pun terhampar di depan mata. Tak terkecuali bagi pelatih olah raga bola voli.Banyak mantan atlet yang sudah pensiun, kemudian sukses menggeluti profesi sebagai pelatih di bidang olah raga yang digelutinya. Misalnya, di kancah sepakbola dunia, banyak pelatih klub ternama merupakan mantan pemain klub itu. Kondisi itu juga terjadi di cabang olahraga bola voli dalam negeri. Viktor Laiyan, sebagai contoh. Pria berusia 48 tahun ini merupakan mantan pemain bola voli, yang sukses menggeluti karier kepelatihannya di bidang olahraga yang sama. Sebelum beralih profesi menjadi pelatih klub bola voli, Viktor merupakan mantan atlet olahraga ini di era 1980-1990-an. Semasa menjadi pemain, dia pernah membela salah satu klub bola voli di Jakarta. Bahkan, ia kerap masuk tim nasional (timnas) bola voli di berbagai ajang olahraga internasional. Kini, Viktor dipercaya mengawal tim nasional bola voli putri untuk ajang SEA Games XXVI di Indonesia tahun depan.Bukan tanpa modal Viktor ditunjuk sebagai pelatih timnas bola voli putri. Semua ini berkat kesuksesannya melatih sejumlah klub. Pada 2009, misalnya, dia pernah membawa klub bola voli Jakarta Electric PLN sebagai juara Liga Voli Nasional.Viktor bilang, saat ini gaya kepelatihan olahraga bola voli sudah jauh lebih modern dibandingkan dengan masanya dulu sebagai pemain. "Pada voli modern, semua pemain mesti bisa memainkan lebih dari satu posisi," ujarnya.Alhasil, para pemain harus memiliki porsi latihan yang bervariasi, mulai dari latihan fisik, teknik, hingga latih tanding untuk menambah jam terbang para atlet. Namun, kata dia, melatih atlet nonprofesional berbeda dengan pemain profesional. "Pemain profesional cukup diberi pengertian agar serius berlatih," kata Viktor.Pendapat senada dilontarkan Toni Pietersz, pelatih bola voli Klub NN dan Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat. Dia harus memberi pengertian tentang sisi positif bermain bola voli saat melatih pemain belum berpengalaman, bertujuan membentuk suasana berlatih yang kondusif, sekaligus meningkatkan minat pemain.Latihan dasar yang harus dilalui para pemula adalah latihan fisik, terutama pada bagian kaki sebagai tumpuan bermain bola voli. Dalam program latihan, porsi latihan fisik lebih dominan. "Fisik kunci utama sukses para atlet," kata Viktor, yang telah melatih sejak awal 1990-an.Setelah memperoleh insting bermain lewat latih tanding, para pemain akan mudah menjalankan taktik bermain sesuai instruksi para pelatihnya. "Tim profesional terkadang melibatkan psikolog untuk mengasah kemampuan berpikir para pemain," ujar Viktor.Pelatih juga dituntut bisa berdiplomasi, baik kepada pemain, keluarga atlet, dan pengurus klub. "Bila pemain putri, penyampaiannya harus lembut, jangan sampai dia tersinggung," ungkap Toni.Sebenarnya, tak hanya mantan atlet yang bisa menjadi pelatih. Yang jelas, calon pelatih harus mengikuti kursus kepelatihan yang diselenggarakan induk cabang olah raga, yaitu Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI).Dengan mengantongi lisensi dasar C, orang sudah dapat melatih tim bola voli tingkat sekolah. Pelatih sekelas Viktor tentu memegang lisensi nasional. Victor dan Toni enggan mengungkapkan gaji pelatih voli. Kabar yang sampai ke KONTAN, upah pelatih bola voli sekelas mereka sekitar Rp 20 juta sebulan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rezeki bugar profesi pelatih bola voli
Seperti juga di sektor bisnis, bakat memiliki peranan sangat penting dalam menentukan kesuksesan perjalanan karier seorang pelatih olah raga. Bila bakatnya semakin terasah, peluang menjadi pelatih sukses pun terhampar di depan mata. Tak terkecuali bagi pelatih olah raga bola voli.Banyak mantan atlet yang sudah pensiun, kemudian sukses menggeluti profesi sebagai pelatih di bidang olah raga yang digelutinya. Misalnya, di kancah sepakbola dunia, banyak pelatih klub ternama merupakan mantan pemain klub itu. Kondisi itu juga terjadi di cabang olahraga bola voli dalam negeri. Viktor Laiyan, sebagai contoh. Pria berusia 48 tahun ini merupakan mantan pemain bola voli, yang sukses menggeluti karier kepelatihannya di bidang olahraga yang sama. Sebelum beralih profesi menjadi pelatih klub bola voli, Viktor merupakan mantan atlet olahraga ini di era 1980-1990-an. Semasa menjadi pemain, dia pernah membela salah satu klub bola voli di Jakarta. Bahkan, ia kerap masuk tim nasional (timnas) bola voli di berbagai ajang olahraga internasional. Kini, Viktor dipercaya mengawal tim nasional bola voli putri untuk ajang SEA Games XXVI di Indonesia tahun depan.Bukan tanpa modal Viktor ditunjuk sebagai pelatih timnas bola voli putri. Semua ini berkat kesuksesannya melatih sejumlah klub. Pada 2009, misalnya, dia pernah membawa klub bola voli Jakarta Electric PLN sebagai juara Liga Voli Nasional.Viktor bilang, saat ini gaya kepelatihan olahraga bola voli sudah jauh lebih modern dibandingkan dengan masanya dulu sebagai pemain. "Pada voli modern, semua pemain mesti bisa memainkan lebih dari satu posisi," ujarnya.Alhasil, para pemain harus memiliki porsi latihan yang bervariasi, mulai dari latihan fisik, teknik, hingga latih tanding untuk menambah jam terbang para atlet. Namun, kata dia, melatih atlet nonprofesional berbeda dengan pemain profesional. "Pemain profesional cukup diberi pengertian agar serius berlatih," kata Viktor.Pendapat senada dilontarkan Toni Pietersz, pelatih bola voli Klub NN dan Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat. Dia harus memberi pengertian tentang sisi positif bermain bola voli saat melatih pemain belum berpengalaman, bertujuan membentuk suasana berlatih yang kondusif, sekaligus meningkatkan minat pemain.Latihan dasar yang harus dilalui para pemula adalah latihan fisik, terutama pada bagian kaki sebagai tumpuan bermain bola voli. Dalam program latihan, porsi latihan fisik lebih dominan. "Fisik kunci utama sukses para atlet," kata Viktor, yang telah melatih sejak awal 1990-an.Setelah memperoleh insting bermain lewat latih tanding, para pemain akan mudah menjalankan taktik bermain sesuai instruksi para pelatihnya. "Tim profesional terkadang melibatkan psikolog untuk mengasah kemampuan berpikir para pemain," ujar Viktor.Pelatih juga dituntut bisa berdiplomasi, baik kepada pemain, keluarga atlet, dan pengurus klub. "Bila pemain putri, penyampaiannya harus lembut, jangan sampai dia tersinggung," ungkap Toni.Sebenarnya, tak hanya mantan atlet yang bisa menjadi pelatih. Yang jelas, calon pelatih harus mengikuti kursus kepelatihan yang diselenggarakan induk cabang olah raga, yaitu Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI).Dengan mengantongi lisensi dasar C, orang sudah dapat melatih tim bola voli tingkat sekolah. Pelatih sekelas Viktor tentu memegang lisensi nasional. Victor dan Toni enggan mengungkapkan gaji pelatih voli. Kabar yang sampai ke KONTAN, upah pelatih bola voli sekelas mereka sekitar Rp 20 juta sebulan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News