Rezeki dari mengolah limbah botol plastik



Limbah botol plastik merupakan salah satu sampah non-organik yang jumlahnya saat ini sudah sangat banyak dan gampang ditemukan di sekitar kita. Bila diolah secara kreatif, limbah botol plastik ini ternyata bisa diubah menjadi barang bernilai seni dan memiliki nilai jual tinggi.

Salah satunya dimanfaatkan sebagai bahan membuat lampu hias nan unik. Usaha kerajinan lampu hias berbahan botol bekas dilakoni oleh Tan Tjahjono di Surabaya, Jawa Timur.

Tan sudah menjalani bisnis ini sejak beberapa tahun lalu. Kebanyakan produk lampunya dimanfaatkan untuk menghias interior ruangan di kafe, restoran, dan rumah.


Sebagian besar produk lampu itu terbuat dari limbah botol minuman dan botol kecap yang ukurannya agak besar. Selain botol plastik, ia juga memanfaatkan limbah botol kaca.

Selama ini, pola produksinya baru berdasarkan pesanan. Desainnya sendiri dibuat sesuai keinginan pelanggan. Produk lampu hias dari botol ini dijual Tan dengan harga mulai Rp 210.000 hingga Rp 275.000 per buah.

Tan memanfaatkan warna botol untuk membentuk bayangan lampu. Jadi beberapa botol yang warnanya berbeda-beda bisa menjadikan lampu lebih unik dan lucu.

Produk lampu buatan Tan ini memiliki diameter  sebesar 40 centimeter (cm) dengan ketinggian sekitar 15 cm hingga 20 cm. Ia mengatakan, untuk membuat kerajinan botol tersebut cukup bermodalkan botol bekas. Harganya memang tidak terlalu mahal.

Namun, ia juga mesti menyiapkan bahan baku lain,  yakni lampu lap yang harganya mencapai sekitar Rp 75.000. "Selain itu yang mahal di sini membayar perajin untuk memodifikasi botol sehingga tampil unik dan menawan," ujarnya.

Dalam sebulan, Tan bisa membuat 50 buah hingga 60 lampu hias dari botol bekas. Omzet dari usaha ini mencapai sekitar Rp 10 juta per bulan.Kerajinan lampu hias dari botol bekas juga ditekuni Saju di Cengkareng, Jakarta Barat.

Selain botol bekas, kerajinan lampu hiasnya ini juga memanfaatkan limbah kayu lapis. Ia mengaku menekuni usaha ini karena tertarik melihat bentuk botol kemasan yang unik.

Selain itu, "Di dekat tempat tinggal saya ada bengkel furnitur yang menghasilkan banyak limbah," kata Saju yang mulai menekuni usaha sejak awal tahun ini.  

Ia mengklaim, produk lampunya sepenuhnya hand made atau tanpa mesin. Model, ukuran, dan bentuk dapat disesuaikan dengan keinginan pemesan.Namun, secara umum, ciri khas lampu hiasnya memiliki tiang yang terbuat dari limbah kayu lapis.

Produk lampu ini dihargai mulai Rp 150.000-Rp 200.000 per buah. Dalam sehari, ia bisa menerima tiga pesanan. Selain lampu, Saju juga memproduksi meja laptop dan meja televisi dari bahan limbah kayu lapis. Lantaran baru, ia mengaku omzet yang didapatnya masih kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri