Rezeki di balik simpang siur program tax amnesty



JAKARTA. Tak hanya pemerintah yang sumringah setelah ketok palu Undang-undang Tax Amnesty akhir Juni 2016 lalu, konsultan pajak pun ikut tersenyum. Ya, mereka kecipratan rezeki dari konsultasi program amnesti pajak.       Andre Rahadian, praktisi hukum di Hanafiah Ponggawa & Partners, menuturkan, semenjak pengesahan UU ini, jumlah masyarakat yang berkonsultasi kian banyak.  "Meski deklarasi pajak harus dilakukan sendiri, tetap saja mereka butuh jasa konsultan untuk menghitung dan menafsirkan peraturan," ungkapnya kepada KONTAN.

Andre tak mematok tarif khusus untuk konsultasi program tax amnesty. "Tarif konsultasi  bervariasi, tergantung apa yang dikerjakan. Ada yang Rp 1 juta per jam hingga Rp 10 juta," ungkap dia.  

Hal senada diungkapkan Didik Budi Waluyo. Konsultan pajak dan pengelola DBW Tax Center ini memprediksi euforia masyarakat untuk konsultasi akan memuncak pada periode pertama ini. Antusiasme begitu tinggi lantaran wajib pajak yang bakal terkena imbasnya adalah orang pribadi (WPOP), bukan badan usaha.


Ronny Bako, pengamat pajak dari kantor Bako and Purba Associates juga kebanjiran permintaan konsultasi pribadi. "Lebih banyak dari biasanya," ungkap dia.

Tak hanya para praktisi pajak, peluang ini juga ditangkap event organizer untuk menghelat workshop dan seminar seputar tax amnesty. Bahkan, tak cukup satu sesi, melihat tingginya antusiasme masyarakat, mereka menggelar lebih dari satu seminar.

Sopindo Consulting dan WD Tax Centre misalnya. Mereka menggelar tiga sesi workshop tiap akhir pekan dengan biaya mulai Rp 1 juta per orang. "Sesi pertama Sabtu ini sudah full," kata dia.

Begitu pula KKP & KJA Doni Budiono yang menyelenggarakan pelatihan di Surabaya bertarif Rp 300.000 per orang. Pada empat sesi pertama akhir Juli lalu, ada 80 orang peserta. "Workshop ronde pertama semua sesi full seat," kata Reny, staf KKP & KJA Doni Budiono.

Kontan Academy juga menyelenggarakan pelatihan soal tax amnesty. "Peserta selalu full, hingga saat ini kami sudah memasuki angkatan keempat," kata Cipta Wahyana, Business GM PT Grahanusa Mediatama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini