Jakarta. Ekonomi Indonesia yang tumbuh cukup tinggi, menarik minat pengusaha Afrika Selatan untuk menggandeng pengusaha Indonesia. Atas dasar itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Kadin Afrika Selatan (Afsel) Selasa ini (17/10), akan meneken nota kesepahaman (MoU) kerjasama perdagangan. Mintardjo Halim, Ketua Komite Afrika, Kadin Indonesia mengatakan, penandatangan kerjasama ini untuk meningkatkan nilai perdagangan di kedua negara. "Kerjasama ini akan semakin meningkatkan arus ekspor dan impor diantara kedua negara," ujarnya, Selasa (16/10). Nilai transaksi perdagangan Indonesia dan Afsel saat ini mencapai US$ 2 miliar per tahun dan diharapkan bisa meningkat hingga US$ 10 miliar lewat jalinan dagang tersebut. Mintardjo memaparkan, beberapa poin kesepakatan kerjasama ini antara lain perjanjian ekspor produk kapas, gula, jagung dan pulp atau bahan baku pembuatan bubur kertas dari Afsel ke Indonesia. "Pihak Afsel juga akan memberikan tarif yang lebih murah untuk produk yang masuk ke Indonesia," ujarnya.
RI-Afsel teken MoU dagang
Jakarta. Ekonomi Indonesia yang tumbuh cukup tinggi, menarik minat pengusaha Afrika Selatan untuk menggandeng pengusaha Indonesia. Atas dasar itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Kadin Afrika Selatan (Afsel) Selasa ini (17/10), akan meneken nota kesepahaman (MoU) kerjasama perdagangan. Mintardjo Halim, Ketua Komite Afrika, Kadin Indonesia mengatakan, penandatangan kerjasama ini untuk meningkatkan nilai perdagangan di kedua negara. "Kerjasama ini akan semakin meningkatkan arus ekspor dan impor diantara kedua negara," ujarnya, Selasa (16/10). Nilai transaksi perdagangan Indonesia dan Afsel saat ini mencapai US$ 2 miliar per tahun dan diharapkan bisa meningkat hingga US$ 10 miliar lewat jalinan dagang tersebut. Mintardjo memaparkan, beberapa poin kesepakatan kerjasama ini antara lain perjanjian ekspor produk kapas, gula, jagung dan pulp atau bahan baku pembuatan bubur kertas dari Afsel ke Indonesia. "Pihak Afsel juga akan memberikan tarif yang lebih murah untuk produk yang masuk ke Indonesia," ujarnya.