KONTAN.CO.ID - Sampai saat ini, pemerintah dan PT Freeport Indonesia (PTFI) masih belum menemui ujung atas empat poin negosiasi, yaitu perpanjangan izin operasi, pembangunan smelter, divestasi saham 51% dan perpajakan. Di sisi perpajakan sendiri, Kementerian Keuangan menyatakan bahwa pemerintah tetap akan mempertahankan dua koridor negosiasi bahwa pemegang Izin Usaha Pertambangan (iUP) atau IUP Khusus membayar penerimaan negara sesuai ketentuan berlaku. “Itu amanat Undang-undang. Kami tidak boleh langgar itu. Koridor lain di UU juga dalam proses renegosiasi, penerimaan negara harus lebih tinggi. Itu Pasal 169 UU Minerba. Skema apapun, penerimaan harus lebih tinggi. Itu harus kami amankan. Di renegosiasi koridornya itu,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Suahasil Nazara di Gedung Kemenkeu, Senin (21/8).
RI akan amankan 2 koridor negosiasi Freeport
KONTAN.CO.ID - Sampai saat ini, pemerintah dan PT Freeport Indonesia (PTFI) masih belum menemui ujung atas empat poin negosiasi, yaitu perpanjangan izin operasi, pembangunan smelter, divestasi saham 51% dan perpajakan. Di sisi perpajakan sendiri, Kementerian Keuangan menyatakan bahwa pemerintah tetap akan mempertahankan dua koridor negosiasi bahwa pemegang Izin Usaha Pertambangan (iUP) atau IUP Khusus membayar penerimaan negara sesuai ketentuan berlaku. “Itu amanat Undang-undang. Kami tidak boleh langgar itu. Koridor lain di UU juga dalam proses renegosiasi, penerimaan negara harus lebih tinggi. Itu Pasal 169 UU Minerba. Skema apapun, penerimaan harus lebih tinggi. Itu harus kami amankan. Di renegosiasi koridornya itu,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Suahasil Nazara di Gedung Kemenkeu, Senin (21/8).