RI-Australia sepakat genjot perdagangan US$ 15 M



JAKARTA. Indonesia dan Australia sepakat untuk meningkatkan nilai transaksi perdagangan menjadi US$ 15 miliar sampai 2015 mendatang.

Kesepakatan ini menyusul hasil pertemuan Menteri Perdagangan Indonesia, Gita Wiryawan dengan Menteri Perdagangan Australia Craig Emerson, dan Menteri Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Australia Joe Ludwig di Jakarta, Rabu (21/3). Selain menargetkan kenaikan transaksi perdagangan, kedua negara sepakat meningkatkan kerjasama ekonomi, perdagangan serta investasi. "Bentuk kerjasama ini tidak hanya untuk perusahaan-perusahaan besar saja, tapi juga usaha kecil dan menengah (UKM)," ujar Emerson dalam konferensi pers yang digelar di kantor Kementerian Perdagangan. Sementara itu, Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan Indonesia mengatakan, pihaknya berupaya meyakinkan delegasi bisnis Australia untuk menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi.

Hingga saat ini, ada 124 proyek investasi dari Australia dilakukan Indonesia. Sayangnya, investasi Australia di bidang peternakan sapi belum terlalu banyak, padahal sektor ini menjadi harapan Indonesia terhadap Australia. "Kami percaya Indonesia dengan 240 juta penduduk merupakan negara tetangga yang sangat potensial untuk bekerjasama untuk meningkatkan perdagangan," tambah Emerson. Sebagai informasi, total perdagangan kedua negara tahun 2011 lalu tercatat sebesar US$ 10,8 miliar atau naik 28,96% ketimbang tahun 2010 sebesar US$ 8,3 miliar.


Nilai ekspor Indonesia ke Australia tahun 2011 tercatat US$ 5,6 miliar atau naik 31,53 % dari 2010 yang sebesar US$ 4,2 miliar. Sementara itu, investasi Australia di Indonesia tercatat US$ 89,7 juta dengan 124 proyek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri