JAKARTA. Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat meningkatkan kerjasama ekonomi untuk menggenjot kembali volume perdagangan yang sempat melorot pada tahun 2009 lalu.Targetnya, pada 2010 ini nilai perdagangan kedua negara bisa mencapai US$ 4,142 miliar atau sama dengan nilai perdagangan 2008 lalu. "Volume perdagangan RI-Belanda pada 2009 lalu hanya US$ 3,405 miliar," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu usai pertemuan ke-20 Komisi Bersama Ekonomi Indonesia-Belanda kemarin (4/3).Untuk mencapai target tersebut, Indonesia dan Belanda akan saling bertukar informasi lengkap tentang peluang dan potensi ekspor. "Antara lain, dalam sektor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO), pintu masuk ekspor ke Eropa melalui Rotterdam," imbuh Mari.Selain itu, Indonesia akan mengajak Belanda terlibat dalam promosi produk yang dikembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) melalui program satu desa satu produk atau one village one product. Dengan begitu, mereka dapat memasarkan produk-produk unggulan ke Belanda maupun negara-negara Uni Eropa lainnya.Mari menambahkan, dalam pertemuan bilateral itu, RI-Belanda juga menyepakati untuk memperbesar kerjasama sektor swasta kedua negara. "Sehingga bisa mengidentifikasi masalah maupun merealisasi potensi pasar kedua negara," ujar dia. Soalnya, Belanda merupakan salah satu investor terbesar di Indonesia pada 2008 lalu.Menteri Perekonomian Belanda Maria J.A. vander Hoeven mengatakan, Indonesia adalah pasar besar yang sedang berkembang. "Saya ingin investor Belanda makin banyak datang ke Indonesia, begitu juga investor Indonesia bisa menanamkan modalnya di Belanda," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
RI-Belanda Bersepakat Menggenjot Perdagangan
JAKARTA. Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat meningkatkan kerjasama ekonomi untuk menggenjot kembali volume perdagangan yang sempat melorot pada tahun 2009 lalu.Targetnya, pada 2010 ini nilai perdagangan kedua negara bisa mencapai US$ 4,142 miliar atau sama dengan nilai perdagangan 2008 lalu. "Volume perdagangan RI-Belanda pada 2009 lalu hanya US$ 3,405 miliar," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu usai pertemuan ke-20 Komisi Bersama Ekonomi Indonesia-Belanda kemarin (4/3).Untuk mencapai target tersebut, Indonesia dan Belanda akan saling bertukar informasi lengkap tentang peluang dan potensi ekspor. "Antara lain, dalam sektor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO), pintu masuk ekspor ke Eropa melalui Rotterdam," imbuh Mari.Selain itu, Indonesia akan mengajak Belanda terlibat dalam promosi produk yang dikembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) melalui program satu desa satu produk atau one village one product. Dengan begitu, mereka dapat memasarkan produk-produk unggulan ke Belanda maupun negara-negara Uni Eropa lainnya.Mari menambahkan, dalam pertemuan bilateral itu, RI-Belanda juga menyepakati untuk memperbesar kerjasama sektor swasta kedua negara. "Sehingga bisa mengidentifikasi masalah maupun merealisasi potensi pasar kedua negara," ujar dia. Soalnya, Belanda merupakan salah satu investor terbesar di Indonesia pada 2008 lalu.Menteri Perekonomian Belanda Maria J.A. vander Hoeven mengatakan, Indonesia adalah pasar besar yang sedang berkembang. "Saya ingin investor Belanda makin banyak datang ke Indonesia, begitu juga investor Indonesia bisa menanamkan modalnya di Belanda," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News