RI Bersitegang di LCS, Italia akan Jual 2 Kapal Perang Siap Pakai ke Indonesia



KONTAN.CO.ID - ROMA . Italia mengklaim tengah melakukan pembicaraan dengan pemerintah Indonesia untuk menjual dua kapal patroli multipengguna (PPA) terbarunya. 

Menteri Pertahanan Italia Matteo Perego menyampaikan hal ini kepada Defense News di Cremnago (27/10).  

Kapal-kapal yang akan dijual ke Indonesia itu merupakan bagian dari kapal pesanan yang sedang dibangun untuk Angkatan Laut Italia. Italia akan meminta agar pengiriman bisa dipercepat, kata Menteri Pertahanan muda Italia itu.


Ia menambahkan bahwa ketegangan regional dengan China di kawasan Laut China Selatan (LCS) membuat Indonesia membutuhkan kekuatan armada kapal perang yang baru dengan lebih cepat.

Baca Juga: Konflik Laut Cina Selatan: China dan Filipina di Jalur Konfrontasi

"Semua negara di kawasan ini ingin meningkatkan armada mereka dengan cepat, sehingga pengiriman cepat dibutuhkan. Hari ini, Anda tidak bisa lagi berpikir untuk mengirimkan kapal dalam waktu tiga tahun - kami perlu mempercepat program-program," ujarnya.

Italia telah memesan tujuh kapal multipengguna tersebut dari galangan kapal lokal, Fincantieri. Sebanyak kapal enam di antaranya telah diluncurkan dan tiga sudah dioperasikan oleh Angkatan Laut Italia.

Kapal keenam, Ruggiero di Lauria, diluncurkan pada 6 Oktober 2023 lalu di galangan kapal Muggiano, Italia.

Haya saja tidak ada penjelasan apakah kedua kapal yang dapat dijual ke Indonesia mungkin termasuk di antara yang sudah diluncurkan namun belum beroperasi, atau mungkin termasuk kapal ketujuh yang belum diluncurkan. 

Baca Juga: Prabowo Subianto akan datangkan 8 kapal perang Fregat buatan Italia

Angkatan Laut Italia akan memesan dua kapal lagi untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

"Belum jelas kapal mana yang akan pergi ke Indonesia, itu tergantung pada kapan kontraknya ditandatangani," kata Perego di Cremnago.

Pada tahun 2020, Italia setuju untuk menjual dua dari sepuluh fregat FREMM yang sudah dibangun untuk Angkatan Laut Italia kepada Mesir.

Italia memutuskan untuk mengalihkan dua kapal tersebut ke Mesir, lalu memesan dua kapal lagi dari Fincantieri untuk melengkapi armada kapal Angkatan Laut Italia.

"Perlu ada fleksibilitas dari perusahaan, sehingga mereka berpikir, 'Saya sudah membangun kapal ini, mungkin saya bisa mengalihkannya kepada pelanggan tersebut,'" kata Perego di Cremnago.

Baca Juga: Panas! Rusia sebut aktivitas militer AS di wilayah Laut Hitam sebagai ancaman

"Kami melakukannya dengan dua Fremm untuk Mesir yang seharusnya dipergunakan untuk Angkatan Laut Italia. Kami bisa melakukan hal yang sama dengan PPA," tambahnya.

Kapal PPA berukuran 143 meter dengan berat sekitar 4.900 ton, dan dapat dikonfigurasi dalam berbagai versi, mulai dari misi bantuan bencana hingga persiapan perang penuh. 

Kapal-kapal ini terkenal dengan "kokpit angkatan laut" mereka, yang dirancang dengan bantuan penerbang angkatan laut agar mirip dengan kokpit pesawat dan hanya memerlukan dua navigator untuk mengemudikan kapal.

Pembicaraan dengan Indonesia berasal dari ekspedisi salah satu kapal Italia ke kawasan Indo-Pasifik, dengan kunjungan ke Filipina, India, Singapura, dan Malaysia beberapa waktu lalu.

"Tur tersebut menunjukkan bahwa Italia meningkatkan operasinya di Indo-Pasifik, dan juga merupakan cara untuk menunjukkan kemampuan teknologi Italia," kata Perego di Cremnago.

Jika kesepakatan dengan Indonesia tercapai, Italia akan menawarkan transfer teknologi dan pengetahuan, tambahnya.

Fincantieri sebelumnya telah menandatangani kesepakatan untuk menjual enam fregat FREMM ke Indonesia pada tahun 2021.

Secara terpisah, program Eropa untuk kapal korvet baru menerima dorongan pekan ini di Italia, ketika agensi kontraktor pertahanan Eropa berbasis di OCCAR menandatangani kesepakatan dengan produsen untuk meluncurkan program korvet patroli Eropa tersebut dalam fase dua tahun pertama.

Fincantieri, Navantia Spanyol, Naval Group Prancis, dan perusahaan lainnya, yang dikoordinasikan oleh Naviris - usaha patungan antara Fincantieri dan Naval Group - mendaftar untuk program Kapal Korvet Patroli Eropa.

Dana Pertahanan Eropa akan memberikan kontribusi sebesar €60 juta ($63 juta) untuk fase program yang sedang berlangsung, dengan tambahan €27 juta dari negara-negara anggota, yaitu Italia, Prancis, Spanyol, Denmark, Yunani, dan Norwegia.

Editor: Syamsul Azhar