JAKARTA. Pemerintah menargetkan devisa negara dari sektor pariwisata mencapai US$ 540 juta per tahun mulai tahun 2015. Untuk mencapai target itu, pemerintah akan membebaskan visa kunjungan dari lima negara. Kebijakan ini akan mengerek jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 20 juta orang di tahun 2019. Menurut Menteri Koordinator Kemaritiman, Indroyono Soesilo, ada lima negara yang akan mendapatkan akses bebas visa, yaitu Tiongkok, Australia, Jepang, Rusia, dan Korea Selatan. Sebelumnya, ketentuan bebas visa juga berlaku untuk wisman yang memegang visa beberapa negara di Asia Tenggara seperti Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Myanmar hingga Kamboja. Kalkulasi Indroyono, pembebasan visa untuk lima negara bisa memberi tambahan wisman sebanyak 500.000 orang per tahun. “Dengan jumlah kunjungan wisman sebanyak itu, devisa yang diperoleh bisa mencapai US$ 540 juta," ungkap Indroyono, Rabu (12/11).
RI bidik devisa wisata US$ 540 juta
JAKARTA. Pemerintah menargetkan devisa negara dari sektor pariwisata mencapai US$ 540 juta per tahun mulai tahun 2015. Untuk mencapai target itu, pemerintah akan membebaskan visa kunjungan dari lima negara. Kebijakan ini akan mengerek jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 20 juta orang di tahun 2019. Menurut Menteri Koordinator Kemaritiman, Indroyono Soesilo, ada lima negara yang akan mendapatkan akses bebas visa, yaitu Tiongkok, Australia, Jepang, Rusia, dan Korea Selatan. Sebelumnya, ketentuan bebas visa juga berlaku untuk wisman yang memegang visa beberapa negara di Asia Tenggara seperti Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Myanmar hingga Kamboja. Kalkulasi Indroyono, pembebasan visa untuk lima negara bisa memberi tambahan wisman sebanyak 500.000 orang per tahun. “Dengan jumlah kunjungan wisman sebanyak itu, devisa yang diperoleh bisa mencapai US$ 540 juta," ungkap Indroyono, Rabu (12/11).