JAKARTA. Resolusi parlemen Eropa menyebut sawit sebagai penyebab deforestasi sampai pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) terhadap masyarakat adat atau lokal berdampak luas pada ekspor minyak sawit Indonesia di pasar global. Resolusi ini dinilai lahir akibat berkembangnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) optortunis yang suka memojokkan Indonesia. Anggota Komisi IV DPR Firman Subagyo mengatakan, resolusi parlemen Eropa tersebut merupakan bagian dari strategi global untuk melemahkan sendi-sendi perekonomian Indonesia. Sementara itu, di tataran nasional, terlalu banyak LSM perpanjangan tangan asing dibiarkan melakukan kampanye negatif dengan mengatasnamakan lingkungan, perkebunan dan rakyat. Menurutnya, resolusi Parlemen Eropa yang menghina Indonesia tidak bisa dipisahkan dari peran LSM oportunis 'berbaju Indonesia’. “DPR tidak akan tinggal diam menyikapi maraknya kampanye negatif yang dilakukan negara-negara Eropa di Indonesia,” ujar Firman, Selasa (25/4).
RI harus tegas pada resolusi sawit Parlemen Eropa
JAKARTA. Resolusi parlemen Eropa menyebut sawit sebagai penyebab deforestasi sampai pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) terhadap masyarakat adat atau lokal berdampak luas pada ekspor minyak sawit Indonesia di pasar global. Resolusi ini dinilai lahir akibat berkembangnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) optortunis yang suka memojokkan Indonesia. Anggota Komisi IV DPR Firman Subagyo mengatakan, resolusi parlemen Eropa tersebut merupakan bagian dari strategi global untuk melemahkan sendi-sendi perekonomian Indonesia. Sementara itu, di tataran nasional, terlalu banyak LSM perpanjangan tangan asing dibiarkan melakukan kampanye negatif dengan mengatasnamakan lingkungan, perkebunan dan rakyat. Menurutnya, resolusi Parlemen Eropa yang menghina Indonesia tidak bisa dipisahkan dari peran LSM oportunis 'berbaju Indonesia’. “DPR tidak akan tinggal diam menyikapi maraknya kampanye negatif yang dilakukan negara-negara Eropa di Indonesia,” ujar Firman, Selasa (25/4).