JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini menerima kunjungan kenegaraan Presiden Italia Sergio Matarella di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan tersebut menyepakati sejumlah kerjasama investasi senilai US$ 1,05 miliar. Ada sejumlah bidang kerja sama ekonomi yang terjalin, yang meliputi 11 proyek.
Dalam keterangannya, Jokowi mengatakan kerjasama yang terjalin sebagian diantaranya kerjasama baru, sebagian lain bersifat perluasan. Kerjasama itu meliputi bidang energi, logistik, otomotif, serta pengunaan CPO sebagai sumber energi. "Saya gembira bahwa dalam kunjungan ini terdapat delegasi bisnis sebanayak 30 orang dari Italia," ujar Jokowi, Senin (9/11) di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Menurut Jokowi, Italia merupakan negara yang penting, terutama terkait kerjasama di bhidang industri kulit, fashion dan furniture. Begitupun di bidang pariwisata, yang ditindak lanjuti dengan penandatangan kerjasama khusus. Pendatanganan dokumen kerjasama juga terkait dengan bebas visa untuk pemegang paspor diplomatis dan paspor dinas. Jokowi berharap kesepakatan-kesepakatan itu segera ditindaklanjuti. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, kesepakatan yang terjalin sebenarnya merupakan kerjasama
business to business (B to B) yang sedang dalam proses pembicaraan. Namun, dengan pertemuan pimpinan dua negara tersebut maka menjadi lebih kuat karena menjadi komitmen pemerintah. Adapun Sergio mengatakan hubungan Indonesia-Italia selama ini terbilang baik. Terutama dalam hal ekonomi dan perdagangan.
"Namun masih banyak potensi yang harus dikembangkan," kata Sergio. Sebagai catatan ini merupakan kunjungan kepala negara Italia pertama ke Indonesia dalam 66 tahun. Adapun nilai perdagangan Indonesia-Italia pada tahun 2014 lalu mencapai US$ 4,01 miliar, sementara investasinya sebesar US$ 63,02 juta. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto