JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyebutkan, dalam pertemuannya dengan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Guluzin, pihak Rusia menindaklanjuti rencana pembangunan pemurnian bijih mineral (smelter) alumina oleh Rusal di Kalimantan Barat. Sofyan mengatakan, pemerintah Indonesia akan memberikan dukungan untuk proyek tersebut. “Pokoknya pemerintah akan membantu, itu merupakan program yang tak terpisah dari peningkatan nilai tambah sumber daya alam,” kata dia kepada wartawan, Senin (22/12/2014). Namun, sambung Sofyan, mereka pun mempertanyakan jika rencana tersebut terealisasi, apakah kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah (ore) juga berlaku bagi Rusia. Sebagaimana diketahui, pelarangan ekspor ores merupakan implementasi dari Undang-Undang No.4 tahun 2009 tentang Mineral Tambang dan Batubara (Minerba).
RI janji bantu Rusal bangun smelter alumina
JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyebutkan, dalam pertemuannya dengan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Guluzin, pihak Rusia menindaklanjuti rencana pembangunan pemurnian bijih mineral (smelter) alumina oleh Rusal di Kalimantan Barat. Sofyan mengatakan, pemerintah Indonesia akan memberikan dukungan untuk proyek tersebut. “Pokoknya pemerintah akan membantu, itu merupakan program yang tak terpisah dari peningkatan nilai tambah sumber daya alam,” kata dia kepada wartawan, Senin (22/12/2014). Namun, sambung Sofyan, mereka pun mempertanyakan jika rencana tersebut terealisasi, apakah kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah (ore) juga berlaku bagi Rusia. Sebagaimana diketahui, pelarangan ekspor ores merupakan implementasi dari Undang-Undang No.4 tahun 2009 tentang Mineral Tambang dan Batubara (Minerba).