KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia berpeluang mengekspor listrik ke Singapura. Rencana ini menjadi bagian dari nota kesepahaman yang diteken Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Second Minister for Trade and Industry Singapura, Tan See Leng, di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (8/9). Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan, kerjasama ini menindaklanjuti hasil pertemuan Asean Meeting di Bali sebelumnya. Kerjasama ini pun diharapkan dapat meningkatkan interkoneksi kelistrikan di Asean. "Sekarang lebih spesifik terkait dengan kerja sama perdagangan listrik lintas batas," jelas Dadan ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (8/9).
Baca Juga: Indonesia akan Ekspor Listrik ke Singapura, Sejumlah Pelaku Usaha Mulai Ambil Posisi Maklum, Singapura berencana mengimpor 4 GW listrik rendah karbon hingga 2035 untuk memenuhi kebutuhan listrik negaranya. Sebagian dari kebutuhan tersebut direncanakan dipasok dari RI. Otoritas Pasar Energi Singapura, atau EMA, telah memberikan persetujuan bersyarat untuk impor 2 GW listrik rendah karbon dari Indonesia ke Singapura. Nantinya, pasokan listrik yang diimpor Singapura akan dikembangkan oleh konsorsium Pacific Medco Solar Energy (PMSE), PT Adaro Clean Energy Indonesia, serta PT Energi Baru TBS. Kemudian, dari pihak Singapura ada Seraphim Solar System, LONGi Solar Technology, IDN Solar, Sungrow, serta PT Huawei Tech Investment. Kalau tidak ada aral melintang, PMSE bakal memasok energi terbarukan dari proyek listrik tenaga surya berkapasitas 600 MW l dari Pulau Bulan, Indonesia ke Singapura melalui kabel bawah laut bertegangan tinggi. PMSE merupakan bagian dari Medco Power Global, sementara Medco Power Global sendiri merupakan anak dari PT Medco Power Indonesia. Sebelumnya, Medco Power “Proyek Tenaga Surya Bulan melintas batas negara dengan menyediakan energi terbarukan jangka panjang dan andal bagi Singapura sekaligus mendorong pengembangan sektor energi terbarukan di Indonesia melalui investasi oleh internasional solar PV dan manufaktur BESS,” ujar CEO Medco Power, Eka Satria. Presiden Direktur PT Adaro Power, Dharma Djojonegoro, mengonfirmasi bahwa Adaro telah beroleh conditional award untuk terlibat dalam kerja sama energi rendah karbon dan interkoneksi listrik lintas batas. “Pemerintah Singapura melalui EMA memberikan Conditional Award ke 5 perusahan, yaitu Adaro, Medco, Vanda, EDPR dan Keppel dalam rangka menindaklanjuti MOU yang ditandatangani kedua negara baik di level Menko dan Menteri ESDM,” ujar Dharma kepada Kontan.co.id Minggu (10/9).
Baca Juga: Indonesia Akan Ekspor Listrik ke Singapura Dharma tidak merinci lebih lanjut seperti apa persisnya bentuk keterlibatan Adaro dalam peluang proyek kerja sama ini. Yang terang, ia berharap bahwa proyek tersebut dapat mendukung program pemerintah dalam mencari peluang ekonomi hijau. “Diharapkan proyek ini dapat mendukung program pemerintah dalam mencari peluang ekonomi hijau melalui pengembangan industrialisasi panel surya untuk percepatan ekspor listrik bersih yang akan memberikan dampak positif bagi peningkatan devisa negara, penambahan foreign direct investment maupun pengembangan ekonomi dan rantai nilai EBT di Indonesia,” pungkas Dharma. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi