R&I Menaikkan Outlook Indonesia, Angin Segar Bagi Prospek Aliran Modal Asing Masuk



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) meningkatkan outlook utang Indonesia menjadi positif dari sebelumnya stabil.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan, keputusan lembaga tersebut akan memberi angin segar bagi pasar portofolio domestik, terutama pasar obligasi.

Terlebih, saat ini kondisi pasar keuangan masih terombang-ambing, sembari menunggu arah kebijakan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed).


"Fluktuasi surat utang pemerintah AS disebabkan kebijakan The Fed masih memengaruhi pergerakan imbal hasil obligasi Indonesia," kisah Andry kepada Kontan.co.id, Rabu (26/7).

Namun demikian, dengan adanya peningkatan outlook dari R&I, menunjukkan ada satu lagi lembaga internasional yang yakin akan fundamental ekonomi domestik.

Baca Juga: R&I Naikkan Outlook Indonesia, Begini Tanggapan Gubernur BI

Yang bukan tanpa alasan, fundamental ekonomi kuat ditopang oleh inflasi yang terkendali menjaga rupiah, serta suku bunga acuan yang dijaga tetap pada level 5,75%.

Adapun dana asing tetap masuk ke pasar obligasi domestik. Andry bilang, dari awal Juli 2023 hingga 21 Juli 2023, arus modal asing masuk sebesar Rp 6,3 triliun ke pasar SBN.

Kemudian, dari awal tahun 2023 hingga 21 Juli 2023, tetap tercatat aliran modal asing masuk secara neto sekitar Rp 91 triliun.

Ke depan, Andry pun memperkirakan imbal hasil obligasi tenor 10 tahun akan ditutup pada level 6,2% pada akhir tahun 2023.

Dengan rupiah bergerak stabil di kisaran Rp 14.800 hingga Rp 14.900 per dolar AS.

Sebagai tambahan informasi, R&I juga mempertahankan peringkat utang Indonesia pada level BBB+, yang merupakan dua level di atas tingkat layak investasi (investment grade).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari