KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Indonesia membutuhkan investasi hulu minyak dan gas (migas) untuk mengejar target target produksi 1 juta barel per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030 mendatang. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, RI perlu lebih agresif menggeber aktivitas hulu migas untuk mengejar target tersebut. Dalam hal pengeboran sumur, misalnya. Dwi bilang, RI perlu memacu pengeboran hingga 1.000 sumur per tahun setelah tahun 2025 nanti jika ingin mengejar target produksi 2030. Sebagai pembanding, pengeboran sumur di tahun 2023 diperkirakan mencapai 827 sumur di tahun 2023. Jumlah tersebut naik 344% bila dibandingkan dengan realisasi pengeboran di tahun 2020 yang berjumlah 240 sumur.
RI Perlu Investasi US$ 20 Miliar Per Tahun untuk Wujudkan Target Produksi Migas 2030
KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Indonesia membutuhkan investasi hulu minyak dan gas (migas) untuk mengejar target target produksi 1 juta barel per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030 mendatang. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, RI perlu lebih agresif menggeber aktivitas hulu migas untuk mengejar target tersebut. Dalam hal pengeboran sumur, misalnya. Dwi bilang, RI perlu memacu pengeboran hingga 1.000 sumur per tahun setelah tahun 2025 nanti jika ingin mengejar target produksi 2030. Sebagai pembanding, pengeboran sumur di tahun 2023 diperkirakan mencapai 827 sumur di tahun 2023. Jumlah tersebut naik 344% bila dibandingkan dengan realisasi pengeboran di tahun 2020 yang berjumlah 240 sumur.