JAKARTA. Pemerintah Indonesia dan Prancis menandatangani protokol keuangan untuk meningkatkan kapasitas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Penandatanganan ini dilakukan dalam Forum Konsultasi Bilateral (FKB) II RI-Prancis, di Jakarta, Selasa (21/12). Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri RI, Retno LP. Marsudi. Sedangkan delegasi Prancis dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Prancis, Pierre Shllal. "Perjanjian ini merupakan perjanjian payung untuk pinjaman lunak yang akan diberikan pemerintah Prancis kepada pemerintah Indonesia sebesar 30,3 juta Euro," ujar Retno LP Marsudi kepada wartawan dalam konferensi pers usai pertemuan. Pinjaman lunak tersebut kata dia akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas BMKG di bidang climate and weather services. "Proyek ini diharapkan akan dapat membantu BMKG dalam meningkatkan sistem operasional meteorologi, klimatologi, dan geofisika di Indonesia sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh World Meteorology Organization (WMO),"ujarnya. Menurut Shllal bantuan lunak tersebut juga sejalan dengan deklarasi perubahan iklim sebagai masalah global yang harus ditangani secara bersama. Sementara menurut Direktur Jenderal Klimatologi BMKG Widada Sulistya yang hadir dalam acara tersebut, BMKG sebenarnya sudah sejak 1994 bekerjasama dengan pemerintah Prancis.
RI-Prancis tanda tangani Protokol Keuangan Untuk BMKG
JAKARTA. Pemerintah Indonesia dan Prancis menandatangani protokol keuangan untuk meningkatkan kapasitas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Penandatanganan ini dilakukan dalam Forum Konsultasi Bilateral (FKB) II RI-Prancis, di Jakarta, Selasa (21/12). Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri RI, Retno LP. Marsudi. Sedangkan delegasi Prancis dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Prancis, Pierre Shllal. "Perjanjian ini merupakan perjanjian payung untuk pinjaman lunak yang akan diberikan pemerintah Prancis kepada pemerintah Indonesia sebesar 30,3 juta Euro," ujar Retno LP Marsudi kepada wartawan dalam konferensi pers usai pertemuan. Pinjaman lunak tersebut kata dia akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas BMKG di bidang climate and weather services. "Proyek ini diharapkan akan dapat membantu BMKG dalam meningkatkan sistem operasional meteorologi, klimatologi, dan geofisika di Indonesia sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh World Meteorology Organization (WMO),"ujarnya. Menurut Shllal bantuan lunak tersebut juga sejalan dengan deklarasi perubahan iklim sebagai masalah global yang harus ditangani secara bersama. Sementara menurut Direktur Jenderal Klimatologi BMKG Widada Sulistya yang hadir dalam acara tersebut, BMKG sebenarnya sudah sejak 1994 bekerjasama dengan pemerintah Prancis.