JAKARTA. Pemerintah Rusia dan Indonesia berencana membentuk komite ad hoc untuk menyusun percepatan proyek investasi seperti railway project, green energy, migas, dan pertanian yang akan dikembangkan Rusia di Indonesia. Menteri Perdagangan RI Rachmat Gobel menerangkan, penekanan kerjasama pada sektor pertanian khususnya produk minyak sawit mentah (CPO) agar mengikuti standar internasional. "Indonesia meminta Rusia untuk menyesuaikan standar internasional yang berlaku terhadap produk CPO. Rusia juga akan berusaha mencarikan solusinya dengan kementerian terkait di Rusia,” jelas Rachmat, dalam siaran persnya, Selasa (11/11). Dalam pertemuan ini, Rusia juga akan menanamkan investasi pada pembangunan jalur kereta api di Kalimantan. Rusia berharap pemerintahan Joko Widodo memberikan dukungan agar proyek pembuatan jalur kereta api di Kalimantan dengan jumlah investasi sebesar US$ 1,5 miliar dapat terlaksana tahun depan.
RI-Rusia bentuk komite ad hoc proyek investasi
JAKARTA. Pemerintah Rusia dan Indonesia berencana membentuk komite ad hoc untuk menyusun percepatan proyek investasi seperti railway project, green energy, migas, dan pertanian yang akan dikembangkan Rusia di Indonesia. Menteri Perdagangan RI Rachmat Gobel menerangkan, penekanan kerjasama pada sektor pertanian khususnya produk minyak sawit mentah (CPO) agar mengikuti standar internasional. "Indonesia meminta Rusia untuk menyesuaikan standar internasional yang berlaku terhadap produk CPO. Rusia juga akan berusaha mencarikan solusinya dengan kementerian terkait di Rusia,” jelas Rachmat, dalam siaran persnya, Selasa (11/11). Dalam pertemuan ini, Rusia juga akan menanamkan investasi pada pembangunan jalur kereta api di Kalimantan. Rusia berharap pemerintahan Joko Widodo memberikan dukungan agar proyek pembuatan jalur kereta api di Kalimantan dengan jumlah investasi sebesar US$ 1,5 miliar dapat terlaksana tahun depan.