KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia saat ini dihadapkan dengan kilang-kilang yang sudah berumur tua. Selain itu, menurut PT Pertamina (Persero), selama puluhan tahun, belum ada kilang baru yang dibangun di Tanah Air. Akibatnya, hanya sedikit minyak mentah dari sumur-sumur dalam negeri yang dapat diolah di fasilitas pengolahan milik perusahaan pelat merah tersebut. Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina Mulyono mengatakan, kilang yang dimiliki Pertamina hanya mampu mengolah 3 persen jenis minyak mentah yang ada di dunia saat ini. Sisanya harus diimpor dari kilang di Singapura. Menurut dia, untuk mengatasi biaya tinggi impor BBM dari "Negeri Jiran" itu, pihaknya akan bekerja sama dengan Singapura agar dapat menyimpan stok BBM di kilang milik Indonesia. “Kami akan beli BBM jangka panjang dengan Singapura, tapi kami minta stok BBM-nya disimpan di Indonesia,” kata Mulyono dikutip dari Antara pada Rabu (14/10/2020).
RI sangat bergantung impor BBM dari negara semungil Singapura, mengapa begitu?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia saat ini dihadapkan dengan kilang-kilang yang sudah berumur tua. Selain itu, menurut PT Pertamina (Persero), selama puluhan tahun, belum ada kilang baru yang dibangun di Tanah Air. Akibatnya, hanya sedikit minyak mentah dari sumur-sumur dalam negeri yang dapat diolah di fasilitas pengolahan milik perusahaan pelat merah tersebut. Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina Mulyono mengatakan, kilang yang dimiliki Pertamina hanya mampu mengolah 3 persen jenis minyak mentah yang ada di dunia saat ini. Sisanya harus diimpor dari kilang di Singapura. Menurut dia, untuk mengatasi biaya tinggi impor BBM dari "Negeri Jiran" itu, pihaknya akan bekerja sama dengan Singapura agar dapat menyimpan stok BBM di kilang milik Indonesia. “Kami akan beli BBM jangka panjang dengan Singapura, tapi kami minta stok BBM-nya disimpan di Indonesia,” kata Mulyono dikutip dari Antara pada Rabu (14/10/2020).