KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan Selandia Baru sepakat melanjutkan kerja sama di bidang panas bumi. Pemerintah Selandia Baru, lewat Ministry of Foreign Affairs and Trade (MFAT), telah berkomitmen untuk memperpanjang kerja sama di bidang panas bumi untuk periode 2023-2028 dengan komitmen dukungan senilai NZ$ 15,64 juta atau setara Rp 147,8 miliar. Program kerja sama ini diberi nama Indonesia-Aoteroa New Zealand Geothermal Energy Programme (PINZ). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan bahwa Selandia Baru memiliki banyak sumber daya dan ahli dalam mengembangkan proyek panas bumi, termasuk pemanfaatan langsung dan inovasi dalam operasi panas bumi, seperti produksi hidrogen hijau dan Carbon Capture Storage (CCS).
RI-Selandia Baru Lanjutkan Kerja Sama Pengembangan Panas Bumi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan Selandia Baru sepakat melanjutkan kerja sama di bidang panas bumi. Pemerintah Selandia Baru, lewat Ministry of Foreign Affairs and Trade (MFAT), telah berkomitmen untuk memperpanjang kerja sama di bidang panas bumi untuk periode 2023-2028 dengan komitmen dukungan senilai NZ$ 15,64 juta atau setara Rp 147,8 miliar. Program kerja sama ini diberi nama Indonesia-Aoteroa New Zealand Geothermal Energy Programme (PINZ). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan bahwa Selandia Baru memiliki banyak sumber daya dan ahli dalam mengembangkan proyek panas bumi, termasuk pemanfaatan langsung dan inovasi dalam operasi panas bumi, seperti produksi hidrogen hijau dan Carbon Capture Storage (CCS).