RI siap sumbang 25 ribu ton untuk lumbung pangan ASEAN



JAKARTA. Pemerintah memastikan bahwa Indonesia bisa menjadi lumbung pangan khususnya beras untuk kawasan ASEAN dengan memenuhi pasokan beras sebesar 25 ribu ton. Total keseluruhan negara-negara ASEAN diproyeksikan berjumlah 780 ribu ton.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan Indonesia sebagai Ketua ASEAN berkeinginan untuk menjadi lumbung pangan khususnya beras di kawasan ASEAN, bahkan dunia. Dari target ketersediaan beras untuk ASEAN sebesar 780 ribu ton, Indonesia memasok ketersediaan pangan sebesar 12 ribu ton.

Namun Presiden berharap, cadangan pangan ini bisa ditingkatkan, misalnya ditambah menjadi 25 ribu ton lagi,’’ ucap Hatta, Selasa (10/5). Target meningkatkan cadangan pangan ini, bila terjadi hal-hal yang tidak terduga, seperti fluktuasi harga, bencana alam, gagal panen atau hal-hal emergency lainnya.


Setelah kesepakatan pada ASEAN Summit beberapa waktu lalu di Jakarta, selanjutnya masalah pangan ini akan dilanjutkan pada penandatanganan komitmen bersama Oktober mendatang di Indonesia setelah sebelumnya gagal di Kamboja. “Indonesia siap menambah jumlah cadangan beras untuk ASEAN menjadi 25.000 ton, dari sebelumnya hanya 12.000 ton dari total 787.000 ton yang disepakati untuk ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (APTERR), pada Oktober 2011 akan ada penandatanganan APTERR," urainya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Suswono mengatakan, saat pertemuan sejumlah menteri pertanian di Kamboja disepakati cadangan beras ASEAN itu sebesar 787.000 ton beras. Dan, Indonesia mendapat bagian tanggung jawab 12.000 ton. "Namun Presiden ingin cadangan ini ditingkatkan, dan Indonesia siap menambah hingga 25.000 ton," tuturnya.

ASEAN sendiri merupakan wilayah dengan tingkat konsumsi beras yang cukup tinggi. Selain pengadaan cadangan beras, antar negara ASEAN pun akan ada kerjasama penelitian dan investasi. Untuk investasi, diharapkan swasta dapat turut ambil bagian. “Asean ini produksi pangannya paling bagus dan yang terbesar adalah Indonesia. Inilah yang disampaikan Presiden kemarin untuk Indonesia menjadi lumbung pangan bagi Asean dan juga dunia,’’ kata Suswono.

Tahun 2011, Suswono mengatakan pemerintah menargetkan produksi beras mencapai 70,6 juta ton. Dengan perkembangan teknologi dan subsidi bagi petani, diharapkan masa panen tidak lagi tergantung musim. Kementerian Pertanian optimistis panen bisa dilakukan secara berkelanjutan di tiap bulan. ‘’Sampai April, prediksi panen sekitar 30 juta ton gabah kering. Mudah-mudahan target 70,6 juta ton ini bisa kita capai dan sekarang terus kita lakukan berbagai evaluasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.