RI-Suriah Bertekad Tingkatkan Hubungan Ekonomi



JAKARTA. Selain membahas soal Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal, Indonesia dan Suriah juga bertukar pikiran soal kerjasama ekonomi yang selama ini sudah terjalin. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, kedua negara sepakat meningkatkan kerjasama ekonomi bilateral di bidang perdagangan dan pertanian. "Kedua negara membentuk komisi bersama mengelola kerjasama bileteral Indonesia-Suriah," ujar Presiden. Menurut Presiden, komisi bersama Indonesia dan Suriah akan mengeksplorasi dan merekomendasikan potensi kerjasama ekonomi Suriah dan Indonesia seperti di bidang ekonomi antara lain perdagangan, investasi, pertanian, dan bidang energi. Sementara itu, Perdana Menteri Suriah, Muhammad Naji Otri menyambut baik dukungan Pemerintah Indonesia dalam kerjasama ekonomi Indonesia dan Suriah. "Hubungan politik Indonesia yang sangat kuat di forum internasional, kami harapkan dilanjutkan dengan hubungan ekonomi,” kata Otri. Berdasarkan catatan Departemen Perdagangan, neraca perdagangan Indonesia-Suriah sejak 2003-2008 terus meningkat. Pada 2003 total perdagangan kedua negara mencapai US$ 47,08 juta dolar, lalu 2004 US$ 55,08 juta dolar, 2005 sebanyak US$ 60,48 juta dolar, 2006 jadi US$ 62,40 juta dolar, 2007 jadi US$ 79,97 juta dolar, dan 2008 sebanyak US$ 76,14 juta dolar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie