JAKARTA. Kerjasama perdagangan bebas ASEAN-China Free Trade Agrement (ACFTA) menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia. Kerjasama tersebut justru lebih menguntungkan pihak China ketimbang Indonesia. Akibat ACFTA, produk impor asal Negeri Tembok Raksasa itu membanjiri pasar Indonesia, sehingga neraca dagang kita dengan China defisit. Atas dasar itulah, pemerintah berjanji akan lebih berhati-hati dalam menjalin kerjasama perdagangan bebas dengan negara lain. Maka itu, Dyah Winarni Poedjiwati, Sesdijten Kerjasama Industri Internasional, Kementerian Perindustrian bilang, pemerintah akan memasukkan poin evaluasi dalam rencana perjanjian Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Uni Eropa dan Korea Selatan yang saat ini masih dalam tahap negosiasi. "Setelah merasakan dampak ACFTA, kami usulkan agar perjanjian yang akan datang harus bisa dievaluasi," jelas Dyah, Jumat (31/8).
RI usul FTA bisa dievaluasi setiap lima tahun
JAKARTA. Kerjasama perdagangan bebas ASEAN-China Free Trade Agrement (ACFTA) menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia. Kerjasama tersebut justru lebih menguntungkan pihak China ketimbang Indonesia. Akibat ACFTA, produk impor asal Negeri Tembok Raksasa itu membanjiri pasar Indonesia, sehingga neraca dagang kita dengan China defisit. Atas dasar itulah, pemerintah berjanji akan lebih berhati-hati dalam menjalin kerjasama perdagangan bebas dengan negara lain. Maka itu, Dyah Winarni Poedjiwati, Sesdijten Kerjasama Industri Internasional, Kementerian Perindustrian bilang, pemerintah akan memasukkan poin evaluasi dalam rencana perjanjian Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Uni Eropa dan Korea Selatan yang saat ini masih dalam tahap negosiasi. "Setelah merasakan dampak ACFTA, kami usulkan agar perjanjian yang akan datang harus bisa dievaluasi," jelas Dyah, Jumat (31/8).