RI-Vietnam teken kerjasama ekonomi, hukum & hankam



JAKARTA. Pertemuan bilateral antara Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Vietnam Truong Tan Sang di Istana Merdeka, Jakarta membuahkan sejumlah kesepakatan kerjasama ekonomi, pertahanan keamanan, dan hukum.
SBY menyampaikan kesepakatan tersebut dalam pernyataan bersama dengan Presiden Vietnam kepada media di Istana Merdeka, Kamis (27/6). Dalam pertemuan itu, RI-Vietnam sepakat meningkatkan kerjasama perdagangan bilateral sebesar US$ 5 miliar pada tahun 2015 dan mencapai US$ 10 pada tahun 2018. Sebagai pembanding pada tahun 2012 lalu, nilai perdagangan kedua negara mencapai US$ 4,8 miliar.
"Kita juga ingin lebih banyak melaksanakan direct trade atau perdangan langsung, antara Indonesia dan Vietnam. Dalam bidang investasi, kami juga sepakat melakukan investasi timbal balik, baik dari Vietnam maupun Indonesia," tutur SBY.
Selain itu, kedua kepala negara juga bersepakat meningkatkan investasi di bidang kerjasama pangan dan pertanian antara lain beras. Sementara di bidang energi, Indonesia akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap maupun proyek-proyek batubara yang ada di Vietnam. Di bidang Maritim, kedua negara sepakat bersama-sama menjaga stabilitas kelautan dan keamanan wilayah kelautan kedua negara. Bahkan kedua negara sepakat melanjutkan kunjungan pendidikan di antara kedua tentara.
Sementara di bidang hukum. RI-Vietnam telah meneken perjanjian ekstradisi antara kedua negara. SBY menyampaikan apresiasi dalam hal ini karena bisa dilaksanakan dalam waktu singkat karena dilandasi ketulusan kedua negara untuk memerangi kejahatan. Dalam pertemuan tersebut juga, kedua negara sepakat saling mendukung dalam pencalonan di berbagai posisi di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan saling mendukung keanggotaan di Dewan Keamanan PBB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Amal Ihsan