JAKARTA. PT Riau Airlines (RAL) berencana membeli tiga pesawat tahun ini. Tujuan dari pengadaan pesawat tersebut untuk memenuhi persyaratan batas minimum pesawat yang dioperasikan sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 1/2009 tentang Penerbangan. Direktur Utama RAL Teguh Tryanto mengaku maskapainya masih kekurangan pesawat untuk memenuhi regulasi yang ditetapkan pemerintah tersebut. "Saat ini RAL baru memiliki tujuh unit pesawat. Dua diantaranya Avro RJ-100 dan lima lainnya Fokker-50," kata Teguh seperti dikutip Antara, Senin (11/1). Teguh menjelaskan berdasarkan UU Penerbangan, pemerintah memberi ultimatum bagi seluruh maskapai penerbangan untuk memiliki 10 pesawat hingga Desember 2012. Dimana lima diantara pesawat tersebut harus berstatus hak milik. Kalau tidak memenuhi syarat itu, maka Departemen Perhubungan bisa mencabut Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP) RAL. Untuk itulah, RAL akan menambah tiga pesawat tahun ini. Dimana jenis pesawat yang akan didatangkan sesuai dengan rencana pengembangan bisnis RAL sebagai "feeder airline" di Pulau Sumatera. "Kita ada dua kepentingan untuk menambah pesawat, yakni untuk kepentingan pemenuhan regulasi dan kepentingan bisnis. Yang pasti untuk rute di Sumatera kita tidak mungkin membeli pesawat besar seperti Boeing," katanya.
Riau Airlines Bakal Membeli Tiga Pesawat Tahun Ini
JAKARTA. PT Riau Airlines (RAL) berencana membeli tiga pesawat tahun ini. Tujuan dari pengadaan pesawat tersebut untuk memenuhi persyaratan batas minimum pesawat yang dioperasikan sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 1/2009 tentang Penerbangan. Direktur Utama RAL Teguh Tryanto mengaku maskapainya masih kekurangan pesawat untuk memenuhi regulasi yang ditetapkan pemerintah tersebut. "Saat ini RAL baru memiliki tujuh unit pesawat. Dua diantaranya Avro RJ-100 dan lima lainnya Fokker-50," kata Teguh seperti dikutip Antara, Senin (11/1). Teguh menjelaskan berdasarkan UU Penerbangan, pemerintah memberi ultimatum bagi seluruh maskapai penerbangan untuk memiliki 10 pesawat hingga Desember 2012. Dimana lima diantara pesawat tersebut harus berstatus hak milik. Kalau tidak memenuhi syarat itu, maka Departemen Perhubungan bisa mencabut Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP) RAL. Untuk itulah, RAL akan menambah tiga pesawat tahun ini. Dimana jenis pesawat yang akan didatangkan sesuai dengan rencana pengembangan bisnis RAL sebagai "feeder airline" di Pulau Sumatera. "Kita ada dua kepentingan untuk menambah pesawat, yakni untuk kepentingan pemenuhan regulasi dan kepentingan bisnis. Yang pasti untuk rute di Sumatera kita tidak mungkin membeli pesawat besar seperti Boeing," katanya.
