KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Jago Tbk (
ARTO) mengumumkan, Ribbit Capital telah berinvestasi di Bank Jago, bank berbasis teknologi di Indonesia, untuk membantu mempercepat inklusi keuangan di Indonesia pada Senin (4/10). Ribbit adalah salah satu investor fintech terkemuka di dunia yang investasinya meliputi Robinhood, Revolut, Affirm, Nubank, Coinbase dan Credit Karma. Sebelumnya, Bank Jago meluncurkan platform perbankan digital pada 15 April 2021 bertujuan untuk menyediakan akses bagi masyarakat membuka rekening bank secara instan serta memampukan mereka mengelola keuangan secara lebih cepat, simple dan kolaboratif. Melalui adopsi teknologi terkini, Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar mengatakan, aplikasi Jago dirancang khusus untuk mampu tertanam dalam ekosistem digital untuk menghadirkan pengalaman baru dalam bertransaksi yang berfokus pada kehidupan nasabah.
Dalam 12 bulan terakhir, Bank Jago telah bermitra dengan ekosistem digital, berbagai platform lending serta wealth management. Aplikasi Jago baru-baru ini diintegrasikan ke dalam aplikasi Gojek sebagai metode pembayaran tanpa uang tunai yang memungkinkan jutaan pengguna Gojek bertransaksi secara seamless, cepat dan efisien.
Baca Juga: Jelang akhir tahun, bank digital balapan rilis produk baru Integrasi bank dengan ekosistem digital secara seamless ini menjadi salah satu milestone perjalanan industri perbankan. Selain dengan Gojek, Kharim bilang, aplikasi Jago juga terintegrasi dengan platform investasi digital Bibit. Integrasi ini memungkinkan jutaan pengguna Bibit membuka rekening bank Jago melalui aplikasi Bibit, dan mengelola investasi mereka secara lebih terencana. Pengguna Bibit bisa melakukan pembelian reksadana secara rutin dengan melakukan autodebet rekening Jago. Pangsa perbankan digital di Indonesia sangat luas. Indonesia merupakan negara keempat terbesar di dunia dengan populasi masyarakat yang belum memiliki rekening bank (unbanked population). Kharim menyatakan, 52% penduduk dewasa atau sekitar 95 juta tidak memiliki rekening bank dan lebih dari 47 juta penduduk dewasa tidak memiliki akses memadai pada 1 kredit, investasi dan asuransi. Sementara di lain pihak, penetrasi smartphone di Indonesia mencapai hingga 70%-80%, hal ini menandakan masyarakat Indonesia secara infrastruktur siap untuk perbankan digital. Managing Partner Ribbit Capital MIcky Malka, mengatakan pihaknya telah menyaksikan revolusi perbankan digital di seluruh dunia. Menurutnya, Bank Jago adalah
fully digital bank pertama di Indonesia. Kharim menambahkan, Bank Jago memiliki komitmen kuat untuk melayani nasabah melalui produk perbankan digital dengan teknologi mumpuni yang setara dengan pemain global. “Kami senang sekali dapat berpartisipasi dalam perjalanan ini,” katanya Kharim dalam keterbukaan informasi, Senin (4/10). Kharim menuturkan, investasi Ribbit menambah daftar pemegang saham kredibel dan memiliki komitmen kuat dalam memajukan Bank Jago sebagai pemain utama di bisnis bank digital. Sebelumnya, Bank Jago telah mendapatkan kepercayaan dari Gojek yang dilakukan melalui bisnis layanan keuangan dan pembayaran digitalnya dan GIC Private Limited.
“Hal ini merupakan bentuk apresiasi investor terhadap bisnis model Bank Jago sebagai bank digital yang melayani mass market, tertanam dalam ekosistem dan menggunakan teknologi terkini. Kami merasa sudah berada di jalur yang tepat untuk membawa Bank Jago ke level yang lebih tinggi lagi,” imbuh Kharim.