JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan data terkait tipologi wilayah pendapatan potensi desa (Podes). Selain menyampaikan perkembangan jumlah desa/kelurahan, kecamatan, dan kabupaten seluruh Indonesia, BPS menyampaikan pula keberadaan infrastruktur penunjang bagi wilayah-wilayah tersebut. “Pendataan Podes ini dilakukan setiap tiga tahun sekali, untuk tahun 2014 dilakukan pada bulan April,” jelas Kepala BPS, Suryamin di Kantor BPS, Senin (16/2). Suryamin memaparkan bahwa pada pendataan April 2014, terdapat 82.190 wilayah administrasi setingkat desa, 7.074 kecamatan dan 511 kabupaten/kota diseluruh Indonesia. Dibandingkan tiga tahun sebelumnya (2011), jumlah wilayah administrasi setingkat desa mencapai 78.609, 6.771 kecamatan, dan 497 kabupaten/kota. “Hal ini meningkat karena adanya pemekaran wilayah-wilayah di Indonesia,” terang Suryamin. Data lainnya menunjukkan, masih banyak desa atau kecamatan yang masih belum memenuhi standar pelayanan minimum seperti tidak tersedianya infrastruktur pendidikan, kesehatan, dan penerangan. Untuk infrastruktur pendidikan, masih ada 10.985 desa tidak memiliki Sekolah Dasar (SD) dan sebanyak 2.438 desa di dalamnya memiliki jarak tempuh ke SD terdekat lebih dari 3 kilometer (km). Sebanyak 275 kecamatan tidak memiliki SLTP dan sebanyak 184 kecamatan memiliki jarak tempuh ke SLTP terdekat lebih dari 6 km. Begitu pula dengan SLTA, di mana ada 816 kecamatan yang masih belum memilikinya. Suryamin menyatakan bahwa standar pelayanan minimum pendidikan minimal satu desa memiliki satu SD dan Kecamatan memiliki satu SLTP dan SLTA.
Ribuan desa belum penuhi standar pelayanan minimum
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan data terkait tipologi wilayah pendapatan potensi desa (Podes). Selain menyampaikan perkembangan jumlah desa/kelurahan, kecamatan, dan kabupaten seluruh Indonesia, BPS menyampaikan pula keberadaan infrastruktur penunjang bagi wilayah-wilayah tersebut. “Pendataan Podes ini dilakukan setiap tiga tahun sekali, untuk tahun 2014 dilakukan pada bulan April,” jelas Kepala BPS, Suryamin di Kantor BPS, Senin (16/2). Suryamin memaparkan bahwa pada pendataan April 2014, terdapat 82.190 wilayah administrasi setingkat desa, 7.074 kecamatan dan 511 kabupaten/kota diseluruh Indonesia. Dibandingkan tiga tahun sebelumnya (2011), jumlah wilayah administrasi setingkat desa mencapai 78.609, 6.771 kecamatan, dan 497 kabupaten/kota. “Hal ini meningkat karena adanya pemekaran wilayah-wilayah di Indonesia,” terang Suryamin. Data lainnya menunjukkan, masih banyak desa atau kecamatan yang masih belum memenuhi standar pelayanan minimum seperti tidak tersedianya infrastruktur pendidikan, kesehatan, dan penerangan. Untuk infrastruktur pendidikan, masih ada 10.985 desa tidak memiliki Sekolah Dasar (SD) dan sebanyak 2.438 desa di dalamnya memiliki jarak tempuh ke SD terdekat lebih dari 3 kilometer (km). Sebanyak 275 kecamatan tidak memiliki SLTP dan sebanyak 184 kecamatan memiliki jarak tempuh ke SLTP terdekat lebih dari 6 km. Begitu pula dengan SLTA, di mana ada 816 kecamatan yang masih belum memilikinya. Suryamin menyatakan bahwa standar pelayanan minimum pendidikan minimal satu desa memiliki satu SD dan Kecamatan memiliki satu SLTP dan SLTA.