Ribuan gerai Indomaret dan Alfamart mesti dijual



JAKARTA. Beleid baru yang mengatur waralaba toko modern akan berdampak besar bagi Indomaret dan Alfamart. Dua minimarket raksasa yang dikelola PT Indomarco Prismatama dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk itu harus melepas ribuan gerainya di seluruh Indonesia.

Pasalnya, dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 68/M-DAG/PER/10/2012 tentang waralaba toko modern,pemerintah membatasi jumlah gerai yang dimiliki dan dikelola sendiri (company owned outlet) maksimal hanya 150 unit.

Aturan yang berlaku surut ini memberikan batas waktu bagi Alfamart dan Indomaret untuk menyesuaikan kepemilikan sesuai aturan selama 5 tahun. Saban tahun, mereka harus melepas 20% waralaba milik sendiri kepada mitra usaha atau franchisee.


Indomaret mengaku siap dengan resiko yang harus dihadapi. "Kami akan ikuti," tandas Wiwiek Yusuf, Direktur Pemasaran Indomarco, Kamis (1/11) kemarin.

Indomarco saat ini mengelola sekitar 7.000 gerai. Dari jumlah itu, 37% di antaranya milik mitra atau telah diwaralabakan. Dengan jumlah itu, bisa diperkirakan, dalam waktu lima tahun ke depan,Indomarco harus melepas sekitar 4.410 gerai Indomaret atau sebanyak 882 gerai per tahun.

Taruh kata, penjualan tiap gerai itu senilai Rp 700 juta-Rp 800 juta, maka tiap tahun Indomarco akan memperoleh hasil penjualan gerai-gerai tersebut sebesar Rp 617,4 miliar-Rp 705,6 miliar.

Sedangkan Alfaria, menurut catatan KONTAN, sampai kuartal III-2012 mengelola 6.585 Alfamart. Dari jumlah itu, yang diwaralabakan sekitar 30%.  Bisa diperkirakan, dalam lima tahun ke depan, Alfaria harus melepas sekitar 4.609 Alfamart atau sekitar 922 gerai per tahun.

Bukan angka yang sedikit. Dengan perkiraan sama yakni penjualan tiap gerai Alfamart Rp 700 juta-Rp 800 juta per gerai, tiap tahun emiten berkode saham AMRT ini akan memperoleh dana dari penjualan gerainya sebesar Rp 435,4 miliar-Rp 737,6 miliar.

Penghitungan di atas memang bisa saja meleset. Apalagi, pemerintah juga memberikan pengecualian bagi waralaba yang belum untung dan sulit mendapatkan mitra.

Pudjianto, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) yang juga Wakil Presiden Direktur Alfaria mengatakan, Alfaria bukannya tak mau mencari mitra. Namun, "Kalau baru masuk daerah tertentu, justru harus membuka gerai sendiri sebagai bukti bisnis ini untung," ujarnya. Toh, sebagai pengusaha ia yakin ada jalan mengatasi persoalan ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: