Ribuan Rakun di China Kembali Menjadi Korban Melamin



BEIJING. China kembali menghadapi masalah terkait produk makanannya. Permasalahan kali ini menyangkut makanan rakun. Berdasarkan keterangan dari salah seorang ahli binatang ternak China, sekitar 1.500 rakun tewas akibat makan makanan yang terkontaminasi melamin. Hal ini kemudian menimbulkan tanda tanya, sejauh mana keterlibatan industri kimia berpengaruh terhadap industri makanan di Negeri Tirai Bambu itu.

Sekadar menyegarkan ingatan, sebelumnya, China juga sudah mengalami kasus serupa menyangkut melamin. Bahan dasar pembuat plastik ini ditemukan pada produk susu bayi dan anak-anak. Hal ini menyebabkan ribuan anak-anak China mengalami gagal ginjal. Bahkan, empat bayi diantaranya meninggal dunia.

Menurut Zhang Wenkui, profesor sekaligus ahli peternakan dari Shenyang Agriculture University, banyak dari rakun yang mati akibat gagal ginjal setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.


“Pertama, kami menemukan melamin dalam produk makanan rakun. Dan kedua, saya menemukan 25% batu yang terdapat pada ginjal rakun-rakun itu berasal dari melamin,” jelas Zahng, yang sudah melakukan otopsi terhadap lusinan rakun. 

Sayangnya, Zhang menolak memberitahukan kapan rakun-rakun tersebut menemui ajalnya. Namun, menurut the Southern Metropolis Daily yang terbit Senin kemarin, kematian ribuan anjing itu terjadi dalam dua bulan belakangan. 

Kematian anjing tersebut mengingatkan kita pada kejadian serupa pada tahun lalu di Amerika Serikat (AS). Pada waktu itu, ribuan kucing dan anjing mati akibat mengonsumsi makanan terkontaminasi melamin asal China. Hal itu yang kemudian menyebabkan pemerintah AS menarik seluruh produk makanan China dari peredaran.

Hingga saat ini, belum jelas bagaimana bahan kimia tersebut bisa ada dalam produk makanan rakun. Tapi yang pasti, dalam skandal susu, melamin digunakan untuk meningkatkan kadar kandungan nitrogen sehingga membuat produk susu terlihat seolah-olah memiliki kandungan protein yang tinggi.

“Hal ini masih terjadi karena adanya keuntungan yang besar. Dengan memasukkan melamin sebagai pengganti nitrogen, biayanya jauh lebih murah,” kata Marion Nestle, profesor nutrisi di New York University.

Asal tahu saja, rakun bukan merupakan satu-satunya binatang yang menjadi korban di China akibat produk dengan kandungan melamin. Seekor anak harimau dan dua bayi orang utan juga terkena batu ginjal pada bulan lalu pada sebuah kebun binatang di dekat Shanghai.  

Berdasarkan keterangan dari pihak rumah sakit setempat, ketiga ekor bayi binatang itu sudah mengonsumsi susu bubuk produksi Sanlu Group Co, yang merupakan produsen susu terkontaminasi melamin terbesar di China.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie