Ribuan sapi tiba di peternakan Greenfields



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peternakan milik PT Greenfields di Wlingi, Blitar, kedatangan 2.150 sapi betina pada Senin (9/10). Sapi-sapi tersebut didatangkan dari Australia untuk mengembangkan peternakan sapi perah berkualitas di peternakan seluas 172 hektare.

Sapi yang didatangkan tersebut tiba di Blitar usai menempuh perjalanan laut selama 11 hari dari Melbourne, Australia.

Heru Prabowo, Head of Dairy Farm Indonesia, PT Greenfields mengatakan kedatangan 2.150 sapi dara ini merupakan komitmen dari Greenfields untuk mendorong industri susu segar di Indonesia. Ini adalah kelompok pertama dari total 9.000 sapi betina yang akan diternakkan di peternakan baru di Wlingi. Asal tahu saja, pengembangan peternakan ini menelan investasi US$ 43 juta.


"Ketika peternakan ini sudah beroperasi sepenuhnya, kami akan dapat berkontribusi sebesar 14% kepada SSDN, dan secara otomatis mengurangi kebergantungan pada susu impor," katanya melalui siaran pers, Senin (9/10).

Selain mengimpor sapi perah untuk tujuan bisnis, Greenfields juga menginisiasi sebuah program kemitraan yang bernama Greenfields Dairy Institute (GDI). Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peternak muda dan membantu mereka meningkatkan produktivitas peternakan serta kualitas susu yang dihasilkan. Kemitraan ini sekaligus untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup peternak sapi perah rakyat.

Selama dua dekade, Greenfields telah memproduksi susu segar dan produk susu lainnya dengan menerapkan standar internasional di Indonesia. Sebagai perusahaan publik, Greenfields mempraktikan cara beternak yang baik dan secara konsisten berusaha untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Kami yakin bahwa sektor peternakan rakyat dapat ditingkatkan demi kesejahteraan peternak lokal, masyarakat dan negara. Kami percaya bahwa implementasi program kerja sama dan praktik beternak yang baik dapat mengatasi masalah produksi susu saat ini. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan kualitas dan kuantitas susu, sekaligus meningkatkan taraf hidup peternak dan masyarakat,” lanjut Heru.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Kementerian Pertanian Fini Murfiani mengatakan, produksi susu nasional menyumbang kurang dari 20% dari kebutuhan konsumsi susu nasional. Untuk meningkatkan produksi lokal, pemerintah telah menerbitkan Permentan No. 26/2017 yang mendorong sektor swasta untuk mengembangkan industri susu melaui program kerja sama dan pemberdayaan peternak lokal.

Lebih lanjut, sektor peternakan susu merupakan salah satu industri strategis pemerintah, karena selain dapat terus menyediakan produk susu bernutrisi tinggi kepada generasi muda Indonesia. Industri ini juga memiliki kontribusi tinggi pada persediaan daging lokal.

“Greenfields diharapkan dapat menciptakan bisnis yang langsung dikelola oleh Greenfields dengan melibatkan peternak terpilih untuk bersama-sama maju,” ujar Fini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini