Ribuan Warga RI Pilih Berobat Jantung ke Malaysia, Ini Langkah Holding RS BUMN IHC



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan banyaknya Warga Negara Indonesia (WNI) yang memilih berobat ke luar negeri, khususnya Malaysia, ketimbang di Indonesia. Imbasnya, negara kehilangan potensi pendapatan lebih dari Rp 100 triliun.

Hal tersebut diakui oleh Ketua Pegawai Eksekutif Institut Jantung Negara (IJN) Datuk Aizai Azan Abdul Rahim dalam konferensi pers upacara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh IJN dengan PT Pertamina Bina Medika IHC di Jakarta, Senin (3/6).

Menurut Aizai, berdasarkan laporan yang diterima, sekitar 4.000 orang Indonesia melakukan medical check-up ke Malaysia setiap tahunnya. 


"3.000-4.000 pasien Indonesia ke IJN untuk berobat, khususnya untuk jantung. Sembari melancong dan sambil health check-up. Banyak juga yang datang untuk medical check-up keseluruhan seperti check urine dan lain sebagainya," ungkapnya.

Baca Juga: Pertamedika IHC Bakal Tambah 3 RS BUMN di 2024, Ini Lokasinya

Merespon hal ini, PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC), Holding Rumah Sakit (RS) BUMN, mengambil langkah untuk bekerja sama dengan pihak IJN Malaysia. 

Direktur Utama IHC Mira Dyah Wahyuni menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk menarik minat dan menumbuhkan rasa percaya serta kenyamanan masyarakat agar berobat di dalam negeri.

Mira mengatakan bahwa IJN adalah salah satu institusi medis terkemuka di Malaysia dengan lebih dari 30 tahun pengalaman dalam perawatan kardiovaskular dan toraks. 

Sinergi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia melalui kolaborasi yang menghasilkan dokter dan tenaga kesehatan yang kompeten dan berstandar internasional, serta berkontribusi pada kemajuan ilmu kedokteran di tanah air.

“Kami sangat antusias dengan penandatanganan MoU ini dengan IJN. Kolaborasi ini merupakan langkah penting bagi IHC untuk menjadi pemimpin layanan kesehatan terintegrasi yang terpercaya di Indonesia dan berkelas internasional,” pungkasnya.

Baca Juga: Pertamina Bina Medika (IHC) Catatkan Pendapatan Rp 5,72 Triliun di 2023

Sebagai tambahan, MoU ini akan berlangsung selama tiga tahun dan mencakup berbagai ruang lingkup kerjasama yang luas, di antaranya pengembangan tenaga medis, di mana IHC dan IJN akan bersama-sama mengembangkan tenaga medis yang unggul melalui berbagai program pelatihan.

Program pendidikan kedokteran berkelanjutan bersama juga menjadi bagian dari MoU ini, yang bertujuan memastikan bahwa dokter dan tenaga kesehatan lainnya selalu up-to-date dengan perkembangan ilmu kedokteran terbaru.

Peningkatan layanan kesehatan di Indonesia juga akan diwujudkan melalui kolaborasi yang meliputi berbagai inisiatif, seperti promosi pendidikan dan branding bersama untuk meningkatkan kesadaran akan layanan kesehatan berkualitas.

Selain itu, IHC dan IJN akan mengembangkan dan memperluas akses terhadap layanan e-health terkini. Dalam hal konsultasi layanan kesehatan, kedua pihak akan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk memastikan bahwa pasien mendapatkan pelayanan terbaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .