Ricky Putra Tambah Gerai & Merek Anyar



JAKARTA. Produsen pakaian dalam GT Man, PT Ricky Putra Globalindo Tbk, berupaya menggenjot kinerja dengan memperbesar penjualan langsung (direct selling). Perusahaan berkode saham RICY ini menargetkan bisa mengantongi pendapatan sekitar Rp 800 miliar hingga akhir 2013.

Pada akhir Desember 2012, pendapatan RICY tercatat sebesar Rp 749,97 miliar. Tirta Heru Citra, Direktur Keuangan Ricky Putra Globalindo, memperkirakan, hingga akhir Juni 2013, perseroan ini bisa memperoleh fulus hasil penjualan sebesar Rp 440 miliar.

Angka tersebut naik 35,86% dari pencapaian RICY di semester Iā€“2012 yang sebesar Rp 323,35 miliar. Nah, salah satu strategi demi mengejar target tahun ini: RICY akan memperluas wilayah distribusi direct selling. "Perluasan pasar (akan dilakukan) di wilayah timur Indonesia," ujar Tirta, Rabu (20/6).Saat ini, mekanisme penjualan di kawasan Indonesia Bagian Timur lebih banyak melalui kerjasama dengan pihak ketiga. Oleh karena itu, perusahaan yang mayoritas sahamnya dikuasai Spanola Holding Ltd ini akan menambah jumlah gerai.


Hingga kini, RICY telah memiliki 20 jaringan distribusi. Total outlet mencapai 14.000 titik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sampai tutup tahun 2013, RICY menargetkan bisa menambah outlet-nya jadi 15.000 gerai.

Pabrik pencelupan

Selain menambah gerai, RICY juga berniat menambah merek baru untuk sejumlah produk pakaian (luar) alias outerwear. Seperti, Barbi, Lala Loopsy, Angry Bird Space, dan Fifa World Cup 2014.

Ricky Putra berambisi memperbesar porsi penjualan outerwear lantaran kontribusi produk ini terhadap penjualan RICY masih minim. Pada tiga bulan pertama 2013, kontribusi outerwear masih sekitar 3,52% atau Rp 9 miliar. "Kami berharap agar produk pakaian kami juga bisa tumbuh double digit," kata Tirta.

Selain menjual produk-produknya di pasar dalam negeri, RICY juga menyasar pasar luar negeri. Selama ini, RICY bertindak sebagai produsen yang memenuhi permintaan merek tertentu. Namun, mulai tahun ini, perseroan ini akan menjual produk GT Man ke Malaysia dan Vietnam.

Strategi selanjutnya, perseroan akan mengintegrasikan bisnis pakaian mulai dari hulu hingga hilir. Saat ini, RICY sudah punya pabrik pemintal benang dan rajut (knitting), produsen hasil akhir (finishing), dan perusahaan distribusi.

Namun, perseroan ini belum memiliki pabrik celup (dyeing). Oleh karena itu, RICY ā€“ melalui anak usaha ā€“ PT Ricky Tekstil Indonesia akan bekerjasama dengan perusahaan celup untuk memenuhi kebutuhan Ricky Putra Globalindo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Amailia Putri