Ride Hailing China EvMoto Gandeng Bangun Karya (KRYA) Untuk Pasok Motor Listrik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis ride hailing kembali kedatangan pemain baru. Kali ini berasal dari China yang bekerjasama dengan Indonesia bernama EvMoto. 

Menurut Direktur Bangun Karya Perkasa Jaya (KRYA), Brigitta Natoatmodjo dalam keterbukaan informasi di BEI pada 23 Desember 2025, EV Moto adalah platform baru dengan 100% armada yang menggunakan kendaraan listrik. “Sebanyak 50.000 sepeda motor listrik disuplai oleh KRYA-ECGO yang akan dilakukan mulai tahun depan,” papar dia.

CEO EvMoto Teknologi Indonesia, Jason menjelaskan, saat ini kegiatan usahanya utamanya ialah menyewakan sepeda motor listrik kepada pengemudi ride-hailing. “Perusahaan resmi meluncurkan platform ride-hailing dengan nama EVMOTO, dengan ciri utamanya menggunakan 100% kendaraan listrik,” ujar dia dalam  rilis. 


Baca Juga: IHSG Ditutup Melemah 0,55% ke Level 8.537,91 pada Perdagangan Rabu (24/12)

Menurut Jason, platform ini akan memulai dari sepeda motor roda dua dan selanjutnya akan berkembang ke layanan ride hailing kendaraan listrik roda empat dan juga roda tiga. “Tahap pertama akan berfokus pada perekrutan pengemudi dan tahap kedua dibuka untuk umum pada 15 Januari 2026,” jelas dia. 

EVMoto menargetkan merekrut 100.000 pengemudi sepeda motor pada tahun 2026. “Untuk memungkinkan pengemudi yang belum memiliki sepeda motor listrik dapat berpartisipasi dalam platform, EVMOTO bekerja sama dengan ECGO dan berencana mengadakan 50.000 unit sepeda motor listrik yang akan disewakan khusus kepada pengemudi platform,” kata Jason. 

Pemesanan pertama, EVMoto membeli sebanyak 10.000 unit dengan nilai kontrak Rp 240 miliar dan pengiriman akan dilakukan pada Maret 2026. 

Jason mengaku memilih ECGO menjadi mitra penyedia kendaraan bagi pengemudi ojek online karena memiliki sejarah cukup lama. "ECGO saat ini merupakan sepeda motor listrik yang paling sesuai untuk pengemudi ride-hailing di pasar Indonesia. Sepeda motor ECGO menyediakan dua baterai bagi pengemudi, dengan jarak tempuh hingga 140 kilometer per sekali pengisian daya,” kata dia. 

Sehingga pengemudi dapat melakukan pengisian daya sendiri atau menukar baterai di stasiun penukaran baterai ECGO. Melalui model dua baterai dengan sistem isi ulang dan tukar baterai ini, pengemudi dapat secara signifikan mengurangi frekuensi penukaran baterai, memfokuskan seluruh waktu untuk menerima pesanan, melayani perjalanan jarak jauh, serta memanfaatkan waktu malam dan jam makan siang untuk pengisian daya, sehingga secara signifikan mengurangi biaya penukaran baterai. 

Yang lebih penting, menurut Jason, model kendaraan listrik milik ECGO tidak bergantung pada stasiun penukaran baterai sehingga dapat dengan cepat diperluas ke berbagai kota. Model ini sesuai dengan kebutuhan EV Moto yang ingin ekspansi ke 10 kota di Indonesia pada tahun depan. 

Baca Juga: Rekor Emas: Tembus US$4.500, Ini Cara Investor Raih Cuan

Saat ini, hanya ECGO yang menurut Jason mampu meluncurkan layanan sepeda motor listrik secara simultan di 10 kota dalam waktu satu tahun. 

CEO ECGO William Teng bilang, ECGO telah beroperasi di Indonesia selama tujuh tahun dan pengembangannya menyesuaikan kebutuhan pasar di Indonesia. Saat ini ECGO telah membangun ekosistem lengkap yang mencakup desain, manufaktur, dan penukaran baterai. 

Pada bulan September tahun ini, KRYA menjadi pemegang saham pengendali ECGO, dimana William Teng juga menjabat sebagai President Direktur KRYA. 

KRYA akan menjadi pemasok komponen utama ECGO, sehingga menyediakan sistem rantai pasok yang kompetitif. William yakin dukungan KRYA, ECGO dapat menyediakan kendaraan yang dibutuhkan oleh EVMOTO dan memastikan setiap pengemudi EVMOTO dapat menggunakan sepeda motor listrik sebagai sarana transportasi mereka.

Jason mengaku memilih bisnis ojek online menggunakan kendaraan listrik karena memiliki potensi lebih menarik. "Indonesia memiliki 6 juta pengemudi ojek online terdaftar, dengan sekitar 4 juta sepeda motor beroperasi di jalan setiap hari. Sepeda motor tersebut menempuh rata-rata 150 kilometer per hari dan menghasilkan emisi gas buang serta kebisingan dalam jumlah besar, yang menyebabkan polusi udara perkotaan yang serius,” kata dia. 

Jason menambahkan jika EVMOTO dapat menggantikan 1 juta sepeda motor berbahan bakar bensin dengan sepeda motor listrik, maka emisi CO2 akan berkurang sebesar 4,93 juta ton per tahun, yang merupakan pencapaian yang sangat berarti. Apalagi menurut dia, biaya produksi sepeda motor listrik hanya sekitar 50% dibandingkan sepeda motor bensin, sementara biaya konsumsi energi hanya sekitar 30%. 

Penggunaan sepeda motor listrik akan secara signifikan menurunkan biaya pengemudi. "Sebagian penghematan biaya dapat diberikan kepada penumpang dan sebagian kepada pengemudi, sehingga biaya perjalanan menjadi lebih rendah dan pendapatan pengemudi meningkat,” terang Jason. 

Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat Tipis ke Rp 16.765 Rabu (24/12), Akhiri Tren Pelemahan 7 Hari

Setelah EVMOTO diluncurkan, tarif perjalanan bagi penumpang hanya sekitar 70% dari harga pasar saat ini, sementara biaya platform untuk pengemudi akan diturunkan menjadi 9%, jauh lebih rendah dibandingkan sekitar 20% yang dikenakan oleh platform utama saat ini. 

Bagi yang berminat pengemudi sepeda motor listrik dapat mendaftar melalui tautan berikut https://bit.ly/daftarappevmoto untuk menjadi pengemudi ride-hailing EVMOTO.

Selanjutnya: Katalog Promo Hypermart Dua Mingguan sampai 31 Desember 2025, Ada Beli 2 Gratis 1

Menarik Dibaca: Katalog Promo Hypermart Dua Mingguan sampai 31 Desember 2025, Ada Beli 2 Gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TAG: