KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Pada peringatan Hari Konsumen Nasional di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (19/3), Gubernur Jabar Ridwan Kamil berharap para produsen atau penjual bisa memenuhi hak-hak konsumen, terutama untuk menerima komplain. Pria yang akrab disapa Emil ini pun mengaku pernah kecewa dengan sebuah produk yang dibelinya secara
online beberapa waktu lalu, dan akhirnya harus komplain dengan proses yang sulit. Emil mengatakan ia pernah membeli baju batik secara
online beberapa waktu lalu. Namun saat barangnya diterima, desain baju batik yang diterimanya berbeda dengan yang ditampilkan di toko
online, bahkan bisa dikatakan cacat karena pada akhirnya tidak pantas untuk dipakai.
"Contoh saat belanja
online, ada baju batik harganya murah, beli Rp 170 ribu. Di gambar
online, batiknya punya lingkaran keren. Tapi saat barangnya datang, ada jahitan
nyengsol, kalau dipakai jadi bisa malu. Waktu di gambar betul, pas sampai tidak bisa dipakai. Lingkarannya juga jadi lonjong. Kemudian saya melalui proses komplain yang tidak sederhana," kata Emil dalam sambutan kegiatan Hari Konsumen Hasional tersebut. Emil mengatakan ceritanya tersebut bisa jadi hanya salah satu dari ribuan kisah kekecewaan warga lainnya saat belanja secara
online. Hal ini, kata Emil, menandakan konsumen selalu mencari proses pembelian yang gampang, tapi saat dalam memastikan kualitasnya, hanya memakai keyakinan dan kepasrahan kepada penjual karena sulit untuk komplain. Menurut Emil, perdagangan konvensional dan
online harus sama-sama memerhatikan hak konsumen. Emil pun menyampaikan pernah kecewa saat melakukan pembelian secara langsung di sebuah pameran. "Saya pernah dulu beli barang di pameran, sudah saya bayar di pameran, barangnya enggak datang juga. Komplain ke mana bingung. Beli
online juga sempat barang yang ditampilkan dengan barang yang dibeli beda. Ini sekadar contoh kecil, saya yakin ada ribuan kisah sama," tuturnya. Emil mengatakan Pemprov Jabar memastikan ingin
online dengan Kementerian Perdagangan dalam melindungi setiap hak konsumen. Di Jabar, katanya, terdapat 17 lembaga yang mengurus pengaduan dan peradilan konsumen seperti Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen. "Sehingga hasil mediasinya jadi keputusan yang final. Mudah-mudahan ekonomi Indonesia akan luar biasa kalau konsumennya berdaya," ujarnya. Emil meminta semua produsen yang menjual barang di Indonesia atau Jabar, untuk memnyediakan nomor
hotline untuk pengaduan seperti produsen-produsen ternama. "UMKM akan kami beri penyadaran agar mereka juga punya jalur pengaduan untuk perlindungan konsumen," ujarnya.
Emil berharap Hari Konsumen Nasional ini menjadi momentum bagi pemberdayaan konsumen di Indonesia agar kehidupan ekonomi Indonesia betul-betul adil, baik kepada mereka yang memproduksi ataupun konsumen. Pertumbuhan
e-commerce di Jabar, ujar Emil, sangat pesat karena semakin banyak warga menggunakan media
online. Namun, perkembangan perdagangan
online berdampak juga pada munculnya produk-produk yang tidak terjamin kualitasnya, spesifikasi berbeda dari yang ditawarkan. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul
Ridwan Kamil Ungkap Kekecewaannya saat Beli Batik di Toko Online Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi