KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan bakal menindak perusahaan non-kiritikal dan non-esensial yang belum memberlakukan
work from home (WFH) selama PPKM Darurat berjalan. Ridwan Kamil pun memerintahkan aparat kepolisian untuk melakukan razia ke perusahaan-perusahaan di Jawa Barat. Khususnya, sektor industri yang dinilai bandel dalam mematuhi aturan PPKM Darurat. "Kami akan menindak yang tidak melaksanakan WFH 100%. Termasuk industri yang masih bandel," kata Emil, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (6/7).
Menurut dia, perusahaan bandel itu sudah teridentifikasi atas dua hal. Pertama, perusahaan itu tidak punya Satgas Covid-19, sehingga banyak karyawan kena Covid-19 hanya dipulangkan tidak diurus, hingga menimbulkan klaster keluarga.
Baca Juga: Warga Jawa Barat yang isolasi mandiri bisa mendapatkan obat & vitamin, ini caranya "Kedua, mereka tetap buka meskipun bukan masuk kategori industri kritikal dan esensial, tim dari polisi besok lusa merazia ke industri juga," tutur Emil. Mobilitas warga Jabar selama PPKM darurat masih tinggi Emil sendiri menilai, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa Barat belum memuaskan. Sebab, aktivitas masyarakat masih tinggi sejak PPKM Darurat dimulai pada 3 Juli 2021. Karena itu, Emil akan menyiapkan pola penyekatan lalu lintas lebih ekstra untuk menekan mobilitas warga. "Pelaksanaan PPKM belum memuaskan. Target penurunan (mobilitas masyarakat) 30%, ini masih di angka 17%. Jadi akan banyak penyekatan dan penindakan, termasuk tipiring di jalan segera dilaksanakan untuk mengurangi mobilitas," katanya.
Baca Juga: UPDATE corona di Jakarta Selasa (6/7) positif 9.439, sembuh 6.100, meninggal 137 Salah satu penyebab masih tingginya aktivitas warga, kata Emil, dipicu kerancuan dalam memahami sektor kritikal dan esensial yang masih diperbolehkan bekerja. "Masih ada kerancuan sektor kritikal dan esensial. Itu nanti kita akan melakukan edukasi lagi agar masyarakat jelas apa itu pengertian kritikal dan esensial," ucapnya.
Selain itu, ia mendapat laporan jika kedisiplinan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan masih rendah. Ia meminta tiap Satgas di daerah untuk terus mengedukasi masyarakat. "Kedisiplinan masih rendah. Penegakan akan kami intensifkan dalam dua tiga hari," jelasnya. (
Dendi Ramdhani) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "
Ridwan Kamil: Perusahaan "Bandel" Tak WFH 100 Persen Saat PPKM di Jabar Akan Ditindak".
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari