Rieke: RUU BPJS bisa dibahas di mana saja



JAKARTA. Anggota Panja RUU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Rieke Diah Pitaloka, mengaku tidak peduli di mana tempat pembahasan Daftar Inventaris Masalah (DIM) RUU BPJS akan digelar. Soalnya, Politisi PDIP itu lebih mengutamakan substansi ketimbang tempat pelaksanaan. Apalagi menurut Rieke waktu pengesahan RUU BPJS kurang lebih 1 bulan lagi. "Kita itu berkejaran dengan waktu yang akan kita bicarakan soal substansi. Sebetulnya di mana pun itu ya harus selesai. Jangan sampai itu terbelenggu oleh tempat. Kita pokoknya sepakat semua ini jangan sampai berhenti pembahasan ini argo jalan terus," ujar Rieke di sela-sela Rapat Kerja RUU BPJS, Jumat (10/6). Lagi pula, menurut Rieke permasalahan hotel itu bisa diatasi. Di samping itu, memang ia mengakui jika Sabtu (11/6) dan Minggu (12/6) itu DPR libur. Jadi, lanjutnya, wajar juga kalau pembahasan berada di luar DPR. "Kalau masyarakat enggak mau hotel yang mahal ya hotel biasalah. Kalau Sabtu, Minggu back office tutup," tegasnya. Pokoknya, lanjutnya, yang sangat penting dalam pembahasan adalah guna menyelesaikan 5 jaminan dasar masyarakat. Yaitu, lanjutnya, jaminan kesehatan, kecelakaan kerja, pensiun, hari tua dan kematian. Lalu, badan penyelenggara tidak boleh profit oriented. "Dana yang ada di situ juga dana amanah," tegasnya. Kemudian, anggota Komisi IX itu pun menuturkan jika hingga saat ini perkembangan pembahasan RUU BPJS sudah cukup baik. Buktinya, permasalahan 4 lembaga BUMN hampir terselesaikan. Di mana, Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, sudah menyetujui bahwa ada transformasi 4 BUMN. Hanya saja, tambahnya, untuk detail programnya seperti apa belum dibahas. "Menkeu sendiri sudah mengatakan bahwa akan ada transformasi itu. Transformasi menyeluruh terhadap 4 lembaga sekarang yang BUMN, Taspen, Asabri, Jamsostek dan Askes. Nanti untuk program akan dibahas lagi soalnya ini kan baru DIM per DIM awal," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.