Rieke-Teten dan Aher-Dedy bakal bersaing ketat



JAKARTA. Bertaburnya artis dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat tidak terlepas dari karakteristik tradisional yang melekat pada pemilih Jawa Barat. Diprediksi, pasangan bakal calon gubernur-wakil gubernur Rieke Diah Pithaloka-Teten Masduki dan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar akan bersaing ketat memperoleh popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas.

"Dengan karakteristik traditional voters, dibutuhkan kekuatan popularitas yang unggul. Maka tidak salah (parpol) mengambil (calon pemimpin Jabar) dari kalangan artis. Ada tiga pasangan calon yang dari kalangan artis yakni Rieke Diah Pithaloka-Teten Masduki, Dede Yusuf-Lek Lasamana, dan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar," ujar pengamat politik dari The Indonesian Institute Hanta Yudha, Sabtu (24/11), di Jakarta.

Hanta menilai, ketiga pasangan calon itu sama-sama memiliki kandidat yang populer. Tetapi, popularitas ketiganya, lanjut Hanta, hanya sebagai modal karena harus disandingkan dengan jejak rekam hingga manajemen elektoral yang baik.


Hanta mengakui, ketiga pasangan calon itu sama-sama memiliki kelebihan yang kuat. Tetapi, ia memprediksi yang nantinya akan bersaing ketat adalah pasangan calon Aher-Deddy dan Rieke-Teten. Pencalonan Ahmad Heryawan, menurut Hanta, sebenarnya tidak terlalu kuat. Tetapi, Aher memilih pasangan yang tepat yakni Deddy Mizwar, artis kawakan yang pernah menjadi anggota DPR.

Dengan demikian, pasangan Aher-Deddy ini tidak bisa dianggap enteng. Sementara pasangan Rieke-Teten dinilai memiliki kombinasi yang pas. Rieke merupakan artis yang kemudian menjadi politisi. Selama jadi politisi, Rieke dipandang memiliki jejak rekam yang baik. Sementara Teten adalah penggiat antikorupsi.

"Sehingga pasangan Aher-Dedy dan Rieke-Teten ini saya perkirakan akan bersaing kuat," imbuh Hanta.

Hanta menilai kandidat yang mampu menggerakkan mesin politik ormas, media massa, hingga tokoh masyarakat akan berpeluang besar memenangi Pilgub Jawa Barat kali ini. "Beda dengan Jakarta, masyarakat Jawa Barat lebih tradisional, sehingga mesin politik ormas, tokoh, media sangat berpengaruh," ucapnya. (Sabrina Asril/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri