JAKARTA. Kebutuhan modal Bank BNI untuk ekspansi tahun ini dan tahun depan sudah amat mendesak. Maka itu, pemerintah selaku pemegang sahammayoritas akan mendorong proses pelaksanaan rights issue agar segeraterlaksana secepatnya. Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar mengungkapkan, di antara berbagaimacam agenda privatisasi BUMN-BUMN, pemerintah menempatkan aksi rightsissue BNI di urutan pertama. "Yang lebih butuh (modal) itu BNI,makanya kami pacu cepat (rights issue) dan berpeluang tahun ini. Kalaurights issue Bank Mandiri bisa akhir tahun nanti atau tahun depan,"ujarnya di Jakarta, Senin malam (16/8). Pemerintah memperkirakan, nilai dana yang bisa diraup BNI dalam aksirights issue nanti adalah sekitar Rp 4 triliun sampai Rp 5 triliun.Mustafa memastikan, hasil dari rights issue akan sepenuhnyadimanfaatkan untuk menambah modal BNI agar bisa mendukung ekspansiusaha bank pelat merah beraset ketiga terbesar tersebut.
Right issue BNI menjadi prioritas
JAKARTA. Kebutuhan modal Bank BNI untuk ekspansi tahun ini dan tahun depan sudah amat mendesak. Maka itu, pemerintah selaku pemegang sahammayoritas akan mendorong proses pelaksanaan rights issue agar segeraterlaksana secepatnya. Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar mengungkapkan, di antara berbagaimacam agenda privatisasi BUMN-BUMN, pemerintah menempatkan aksi rightsissue BNI di urutan pertama. "Yang lebih butuh (modal) itu BNI,makanya kami pacu cepat (rights issue) dan berpeluang tahun ini. Kalaurights issue Bank Mandiri bisa akhir tahun nanti atau tahun depan,"ujarnya di Jakarta, Senin malam (16/8). Pemerintah memperkirakan, nilai dana yang bisa diraup BNI dalam aksirights issue nanti adalah sekitar Rp 4 triliun sampai Rp 5 triliun.Mustafa memastikan, hasil dari rights issue akan sepenuhnyadimanfaatkan untuk menambah modal BNI agar bisa mendukung ekspansiusaha bank pelat merah beraset ketiga terbesar tersebut.