JAKARTA. Bank BNI dan Bank Mandiri tampaknya harus bersabar. Rencana kedua bank pelat merah itu untuk menerbitkan saham baru (rights issue) masih tertahan di Komite Privatisasi. Komite ini terdiri dari Menteri Kordinator (Menko) Perekonomian sebagai ketua, serta beranggotakan Menteri Keuangan (Menkeu) dan Menteri Negara BUMN (Menneg BUMN). Secara prinsip, Menkeu dan Menneg BUMN sudah menyetujui rencana rights issue tersebut. "Yang terakhir saya dengar, prosesnya masih di Menko Perekonomian," ujar Chief Financial Officer (CFO) Bank BNI Yap Tjay Soen kepada KONTAN, Rabu (7/7) Sekretaris Menteri Negara BUMN Said Didu membenarkan, proses rishts issue Bank BNI dan Bank Mandiri masih macet di Komite Privatisasi. "Masih ada beberapa hal yang harus diformalkan, yakni terkait rencana penggunaan dana hasil privatisasi nanti," jelas Said kemarin.
Right Issue Mandiri dan BNI Macet di Komite Privatisasi
JAKARTA. Bank BNI dan Bank Mandiri tampaknya harus bersabar. Rencana kedua bank pelat merah itu untuk menerbitkan saham baru (rights issue) masih tertahan di Komite Privatisasi. Komite ini terdiri dari Menteri Kordinator (Menko) Perekonomian sebagai ketua, serta beranggotakan Menteri Keuangan (Menkeu) dan Menteri Negara BUMN (Menneg BUMN). Secara prinsip, Menkeu dan Menneg BUMN sudah menyetujui rencana rights issue tersebut. "Yang terakhir saya dengar, prosesnya masih di Menko Perekonomian," ujar Chief Financial Officer (CFO) Bank BNI Yap Tjay Soen kepada KONTAN, Rabu (7/7) Sekretaris Menteri Negara BUMN Said Didu membenarkan, proses rishts issue Bank BNI dan Bank Mandiri masih macet di Komite Privatisasi. "Masih ada beberapa hal yang harus diformalkan, yakni terkait rencana penggunaan dana hasil privatisasi nanti," jelas Said kemarin.