Rights issue 82,61%, pemegang saham Asia Pacific Investama (MYTX) akan berubah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asia Pacific Investama Tbk (MYTX) bakal menerbitkan penawaran umum terbatas III (PUT III) kepada pemegang saham sebagai bagian dari penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atawa rights issue. Jumlah yang ditawarkan sebanyak-banyaknya adalah 6,97 miliar saham. Setiap pemegang empat saham MYTX berhak atas sembilan HMETD.

Saham seri C yang akan diterbitkan ini setara dengan 82,61% dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah PUT III. Nilai nominal dan harga pelaksanaan Rp 100 per saham. Dengan begitu MYTX berpotensi memperoleh dana sebanyak banyaknya Rp 696,67 miliar dari pelaksanaan aksi korporasi tersebut.

HMETD akan mulai diperdagangkan baik di dalam maupun di luar Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 17 Desember 2018 hingga 21 Desember 2018. Sedangkan pencatatan saham baru akan dilakukan di BEI sejak 17 Desember dan akan berakhir di 21 Desember 2018.


"Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham PUT III, maka akan turun persentase kepemilikan atau terdilusi maksimal 82,61%," menurut prospektus MYTX, Rabu (28/11).

Adapun, risiko terkait dengan kepemilikan saham perseroan adalaha, tidak likuidnya saham yang ditawarkan pada PUT III. PT Indah Jaya Investama akan bertindak sebagai pembeli siaga rights issue MYTX.

Indah Jaya Investama adalah pemegang saham tidak langsung MYTX. "Jika setelah alokasi terdapat sisa saham baru, maka Indah Jaya Investama sebagai pembeli siaga akan mengambil bagian atas sisa saham baru hingga jumlah saham yang dikeluarkan saham PUT III mencapai 6,28 miliar saham pada harga pelaksanaan Rp 100 per saham, sesuai dengan perjanjian pembeli siaga dan pernyataan kesanggupan pembelian bagian saham," ungkap MYTX.

PT World Harvest Textile selaku penguasa 77,54% saham MYTX hanya akan melaksanakan 2,45 miliar HMETD, dari total 5,4 miliar HMETD. World Harvest akan mengalihkan 2,69 miliar HMETD kepada Indah Jaya Investama dan 255,71 juta HMETD kepada PT Prima Graha Hiburan selaku salah satu pemegang saham tidak langsung emiten itu.

Pelaksanaan komitmen ketiga perusahaan ini akan dilakukan dalam bentuk konversi hak tagih dan inbreng saham PT Apac Inti Corpora (AIC).

Setelah pelaksanaan rights issue, kepemilihan World Harvest akan turun dari 77,54% menjadi 35,2%. Sedangkan Indah Jaya Investama akan menjadi pemegang saham terbesar dengan kepemilikan 46,1%. Prima Graha Hiburan akan memiliki 3,3% saham Asia Pacific Investama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati