KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses
rights issue PT Bank KB Bukopin Tbk (
BBKP) sudah kelar. BBKP meraup dana Rp 7,04 triliun dari penawaran umum terbatas (PUT) VI melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau
rights issue. Bank KB Bukopin menerbitkan saham seri B sebanyak 35,1 miliar saham dengan harga Rp 200 per lembar. Direktur Bank KB Bukopin, Helmi Fakrudin, mengatakan,
rights issue tersebut mengalami kelebihan permintaan dari investor atau
oversubcribed. "Rights issue ini mengalami kelebihan permintaan 3,9 miliar saham sehingga dilakukan pengembalian Rp 780,14 miliar," katanya dalam paparan publik virtual, Jumat (17/12).
Baca Juga: KB Kookmin Bank Akan Terapkan Teknologi Core Banking Terbaru di KB Bukopin Dia menambahkan, atusiasme investor dalam aksi korporasi ini sangat besar dimana ada 33,235 investor yang berpartisipasi. Sementara Kookmin Bank menyerap seluruh haknya dalam
rights issue ini sehingga kepemilikan sahamnya tetap mencapai 67%. Sisanya, sebesar 1% dimiliki PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan 32% dimiliki masyarakat. Sekitar 16% hasil
rights issue bakal digunakan untuk investasi terkait dengan pengembangan teknologi informasi atau IT. Tujuannya untuk mengembangkan digital banking serta rebranding perseroan.
Baca Juga: Bank KB Bukopin Terapkan Sistem Core Banking Baru Selebihnya 84% akan digunakan untuk ekspansi kredit baru berkualitas baik, yang akan difokuskan pada segmen ritel dan link bisnis UKM, komersil, dan Indonesia-Korea business link. Helmi bilang, keberhasilan
rights issue ini akan jadi modal besar bagi perseroan dalam memperbaiki bisnis dan menorehkan pertumbuhan ke depannya. Shin Seng Hyup Direktur Keuangan KB Bukopin menambahkan, KB Bukopin akan terus meningkat infrastruktur IT dan layanan digital untuk mendorong pertumbuhan tersebut. Tahun depan, bank ini menargetkan penyaluran kredit bisa tumbuh 10%. " Kami akan fokus pada segmen ritel dan
small medium
enterprenur/SME (UMKM)," kata Shin Seng Hyup dalam paparan publik virtual, Jumat (17/12). Di sektor ritel, perseroan akan fokus membidik pasar
mass affluent (kelas menengah ke atas) karena kelompok ini diperkirakan akan terus tumbuh ke depan. Baca Juga:
Oversubscribed, Bank KB Bukopin (BBKP) Raup Dana Rights Issue Rp 7,04 Triliun Shin Seng Hyup bilang, pihaknya akan berupaya menjaga hubungan jangka panjang dengan nasabah di segmen ini lewat pemanfaatan digital banking dan inovasi produk-produk baru. Layanan digital yang akan dihadirkan Bank KB Bukopin tidak hanya akan menyediakan produk yang bersifat funding, tetapi juga layanan kredit dan
wealth management seperti
mutual fund dan bancassurance. Sedangkan di segmen UMKM, lanjutnya, perseroan berencana untuk fokus membangun model bisnis berbasis resiko sejalan dengan berbagai kebijakan pemerintah.
"Kami akan cari cara bagaimana agar permohonan krediy bisa di proses dalam aplikasi. Sehingga nanti, kami tentunya akan mengembangkan model
underwriting yang baru dan juga end to end proses yang cepat lewat aplikasi ini," tutur Shin Seng Hyup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat