JAKARTA. PT Sentul City Tbk (BKSL) akan menggelar aksi penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue dalam waktu dekat. Emiten properti ini berencana menawarkan 20,7 miliar saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 112 per saham. Alhasil, potensi dana yang bisa mereka dapat mencapai Rp 2,32 triliun. Rencananya, BKSL menggunakan dana hasil penerbitan saham itu untuk menambah cadangan lahan (landbank), dengan mengakuisisi saham PT Graha Sejahtera Abadi (GSA). Nilai aset GSA ditaksir mencapai Rp 3,47 triliun. "Kami ingin mengakuisisi senilai Rp 2 triliun, dengan membeli saham 99,99%," ungkap Andrew Kumala, Investor Relations BKSL, kepada KONTAN, Jumat (3/2). Tapi, pemegang saham pengendali BKSL, PT Citra Kharisma Komunika, menyatakan, mereka tidak akan mengeksekusi hak pada HMETD ini. Begitu pula EFG Bank Singapore yang memiliki 6,53% saham BKSL. Saham-saham rights issue bakal dibeli oleh pembeli siaga, yakni PT Sakti Generasi Perdana. Perusahaan ini merupakan pemilik 99,99% saham GSA.
Rights issue BKSL bareng inbreng
JAKARTA. PT Sentul City Tbk (BKSL) akan menggelar aksi penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue dalam waktu dekat. Emiten properti ini berencana menawarkan 20,7 miliar saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 112 per saham. Alhasil, potensi dana yang bisa mereka dapat mencapai Rp 2,32 triliun. Rencananya, BKSL menggunakan dana hasil penerbitan saham itu untuk menambah cadangan lahan (landbank), dengan mengakuisisi saham PT Graha Sejahtera Abadi (GSA). Nilai aset GSA ditaksir mencapai Rp 3,47 triliun. "Kami ingin mengakuisisi senilai Rp 2 triliun, dengan membeli saham 99,99%," ungkap Andrew Kumala, Investor Relations BKSL, kepada KONTAN, Jumat (3/2). Tapi, pemegang saham pengendali BKSL, PT Citra Kharisma Komunika, menyatakan, mereka tidak akan mengeksekusi hak pada HMETD ini. Begitu pula EFG Bank Singapore yang memiliki 6,53% saham BKSL. Saham-saham rights issue bakal dibeli oleh pembeli siaga, yakni PT Sakti Generasi Perdana. Perusahaan ini merupakan pemilik 99,99% saham GSA.