Rights issue BUMI batal karena tidak laku



JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membeberkan alasan pembatalan sebagian rencana Penawaran Umum Terbatas (PUT IV) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue.

Dalam materi paparan publik yang dirilis Jumat (3/10), BUMI mengatakan, batalnya penerbitan 12,65 miliar saham baru lewat rights issue lantaran kekurangan permintaan (undersubscription). "Para kreditor tidak bersedia menerima pembayaran pinjaman dalam bentuk saham," tulis manajemen BUMI.

Imbasnya, BUMI tak mampu meraih dana tunai yang seharusnya US$ 275 juta setara Rp 3,16 triliun dari rights issue. BUMI kembali memasukkan 12,65 miliar saham dalam portepel.


BUMI sudah mengalokasikan US$ 275 juta dana rights issue untuk melunasi lima fasilitas pinjaman. Kelima fasilitas itu dari utang Axis Bank Limited (2011), Credit Suisse (2010), Deutsche Bank (2011), UBS Bank AG (2012) dan China Development Bank (2011).

Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI sebelumnya mengatakan, akan mencari alternatif lain yang efisien untuk melunasi utang lima kreditur.

BUMI juga membatalkan dua bagian PUT IV lainnya, yaitu US$ 48 juta setara Rp 552 miliar dan US$ 32,58 juta setara Rp 374,67 miliar.

Bagian pertama yang senilai US$ 48 juta semestinya dianggarkan untuk merealisasikan penggarapan Blok 13 dan Blok R2 dari konsesi hidrokarbon yang dimiliki anak usaha BUMI di Yaman, Gallo Oil (Jersey) Ltd.

Sementara bagian rights issue US$ 32,58 juta untuk uji kelayakan konsesi tembaga dan emas yang dimiliki PT Gorontalo Minerals, cucu usaha BUMI. Dua bagian rights issue itu dibatalkan karena kurang diminati investor.

Tiga bagian yang dibatalkan tersebut merupakan sebagian dari total rights issue BUMI 32,19 miliar saham senilai US$ 700 juta. Akibatnya, pelaksanaan PUT IV BUMI hanya 15,85 miliar saham senilai US$ 314 juta setara Rp 3,61 triliun.

Dana hasil rights issue tersebut, US$ 14 juta setara Rp 161 miliar untuk memenuhi modal kerja dan pembayaran bunga BUMI.

Kedua, US$ 150 juta setara Rp 1,73 triliun untuk melunasi sebagian utang kepada China Investment Corporation (CIC). Ketiga, US$ 150 juta atau Rp 1,73 triliun melunasi utang kepada Castleford Investment Holdings Ltd (Castleford). BUMI menjelaskan saham rights issue itu diserap empat pihak.

Perusahaan khusus milik Grup Bakrie, Long Haul Holding Ltd (Long Haul) menyerap 6,9 miliar saham rights issue BUMI. Long Haul menunjuk PT Karsa Daya Rekatama sebagai agen menyerap rights issue BUMI.

Pihak kedua adalah Castleford yang menyerap 6,9 miliar saham rights issue BUMI melalui mekanisme konversi utang menjadi ekuitas. PT Damar Reka Energi bertindak sebagai agen fasilitas yang diserap Castleford.

PT Danatama Makmur turut mengambil 2,04 miliar saham BUMI. Danatama memang telah berjanji akan menjadi pembeli siaga. Sisa saham yang dilepas yakni 11,53 miliar, diserap oleh publik.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana