Rights issue ICB Bumiputera Rp 800 miliar



JAKARTA. Bank ICB Bumiputera sudah menyiapkan strategi untuk memupuk permodalan di tahun ini. Setelah Grup MNC masuk sebagai pemegang saham baru, ICB Bumiputera siap menggelar penawaran umum terbatas (rights issue) pada Juni mendatang.

Manajemen ICB Bumiputera berharap, aksi rights issue tersebut menghasilkan dana Rp 800 miliar. "Dana hasil rights issue untuk meningkatkan rasio kecukupan modal, sehingga mampu membuat kami ekspansi pada aset produktif," ujar Presiden Direktur ICB Bumiputera, Eddy R Sinulingga, kepada KONTAN, Minggu (6/4).

Sebagian dana rights issue akan dipakai untuk belanja modal terkait revitalisasi infrastruktur, sehingga dapat mengerek kualitas layanan. Selain itu, modal inti bank pasca rights issue diprediksi menjadi di atas Rp 1 triliun. Dengan demikian, ICB Bumiputra akan masuk dalam bank umum kelompok usaha (BUKU) 2.


"Kami akan lebih leluasa mengembangkan produk dan layanan, seperti internet dan mobile banking, serta produk perbankan devisa," kata Eddy. Rights issue juga mencerminkan pemegang saham punya motivasi kuat untuk meningkatkan modal ICB Bumiputera.

Tapi Eddy belum mengetahui siapa pemegang saham yang akan menyerap haknya maupun porsi kepemilikan saham mana yang akan terdilusi. Selain rights issue, ICB Bumiputera akan menggelar penawaran umum terbatas tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Non HMETD).

"Non HMETD sebesar 10%. Ini dimaksudkan agar apabila dalam dua tahun ke depan, ada investor mau beli saham ICB Bumiputera, tak perlu lagi rapat umum pemegang saham (RUPS)," tutur Eddy.

Dari publikasi yang diterbitkan beberapa waktu lalu, ICB Bumiputera akan menggelar RUPST dan RUPSLB, yang salah satu agendanya persetujuan penambahan modal 10% dari modal disetor tanpa HMETD. RUPS itu dijadwalkan pada 21 April nanti.

Manajemen yakin kredit ICB Bumiputera tumbuh 35% tahun ini. "Dua tahun terakhir, pertumbuhan kami cukup rendah. Tahun ini kami memproyeksikan tumbuh lebih tinggi dari arahan Bank Indonesia maupun Otoritas Jasa Keuangan di 16%-17%," terang Eddy.

Belum lama ini, Grup MNC, melalui MNC Kapital menambah kepemilikan di ICB Bumiputera melalui pembelian 54,86 juta saham. "Pembelian mulai 11 Maret hingga 18 Maret lalu," terang Wandhy Wira Riady, Direktur MNC Kapital.

Selama periode pembelian itu, harga saham ICB Bumiputera Rp 145 per saham. Dus, MNC Kapital menggelontorkan dana sebesar Rp 7,96 miliar. Adapun total dana yang dikeluarkan MNC Kapital untuk membeli saham ICB Bumiputera mencapai Rp 218,62 miliar. Dengan pembelian itu, total saham ICB Bumiputera milik MNC Kapital menjadi 1,37 miliar atau 25% total saham. Sebelumnya, porsi MNC Kapital di ICB Bumiputera hanya 24% atau 1,32 miliar dengan harga pembelian Rp 210,66 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie