JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akan segera menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue. Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk menerbitkan 4,9 miliar saham baru dengan nominal Rp 500 per saham. KRAS belum menentukan harga saham baru tersebut maupun rasionya. Namun, estimasi dana yang akan diperoleh perseroan berkisar Rp 1,87 triliun. Dalam prospektus resmi yang terbit Selasa (6/9), KRAS menargetkan bisa mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 Oktober 2016 mendatang. Jumlah penawaran saham itu terdiri dari Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,5 triliun dan dana yang ditargetkan dari investor publik sebesar Rp 375 miliar. Jika pemegang saham minoritas yang tak mengambil haknya akan ada resiko dilusi maksimal sebesar 24,04%.
Rights issue, KRAS bidik dana Rp 1,87 triliun
JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akan segera menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue. Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk menerbitkan 4,9 miliar saham baru dengan nominal Rp 500 per saham. KRAS belum menentukan harga saham baru tersebut maupun rasionya. Namun, estimasi dana yang akan diperoleh perseroan berkisar Rp 1,87 triliun. Dalam prospektus resmi yang terbit Selasa (6/9), KRAS menargetkan bisa mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 Oktober 2016 mendatang. Jumlah penawaran saham itu terdiri dari Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,5 triliun dan dana yang ditargetkan dari investor publik sebesar Rp 375 miliar. Jika pemegang saham minoritas yang tak mengambil haknya akan ada resiko dilusi maksimal sebesar 24,04%.