Rights Issue MLPL Terganjal



JAKARTA. Rencana PT Multipolar Tbk (MLPL) menerbitkan saham baru alias rights issue terganjal. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang sedianya digelar kemarin urung terlaksana. Pasalnya, rapat itu tidak memenuhi kuorum. Pemegang saham yang hadir hanya mencapai 43,8%."Kami akan laksanakan RUPSLB yang kedua," ujar Direktur Keuangan MLPL, Reynold Ong. Paling cepat, waktunya dua pekan ke depan. Maklum, MLPL ingin meminta restu pemegang atas rencana mengubah nominal saham dan melepas saham Seri C lewat rights issue. Reynold bilang, MLPL akan meningkatkan nilai nominal saham dengan rasio 1:4. Nantinya, jumlah saham perusahaan milik Grup Lippo ini akan menyusut dari 6,7 miliar menjadi 1,7 miliar saham. Dia menambahkan, berdasarkan hitungan teoritis harga saham Multipolar bakal menjadi Rp 240 per saham, dari sebelumnya sekitar Rp 60 per saham.Setelah mengubah nominal saham, barulah MLPL menerbitkan saham baru. Rencananya, aksi korporasi itu akan digelar sebelum akhir Maret mendatang. "Tujuannya (rights issue) untuk meningkatkan struktur permodalam perusahaan," imbuh Reynold.Namun, dia masih enggan merinci target perolehan dana dari penerbitan saham baru itu.Alasannya, MLPL belum menunjuk pembeli siaga (standby buyer). "Standby buyer masih dalam pembicaraan, belum final," ujarnya.Catatan saja, pendapatan MLPL pada tahun 2009 diperkirakan naik 15%-20% dari tahun 2008 yang sebesar Rp 12,7 triliun. Sedangkan tahun ini, MLPL mematok, pendapatan tumbuh 22%. "Pertumbuhan ditunjang dari pertumbuhan pendapatan anak usaha, yaitu Matahari Putra Prima dan First Media," ujar Reynold.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Test Test