KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) bakal memperoleh dana segar sebanyak-banyaknya Rp 1,43 triliun melalui
rights issue 1,12 miliar saham. Potensi perolehan dana itu didapat setelah ROTI menetapkan harga pelaksanaan
rights issue Rp 1.275 per saham. Harga pelaksanaan itu sedikit di atas harga saham ROTI di pasar reguler. Hari ini, saham ROTI ditutup pada level Rp 1.260 per saham. Kendati sedikit lebih premium, analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada memperkirakan,
rights issue ROTI berpotensi laris manis di pasar.
Sebab, antara harga pelaksanaan dengan harga pasar hanya terpaut sekitar Rp 15 per saham. "Dan seharusnya masih bisa naik," ujar Reza kepada KONTAN, Jumat (29/9). Pasalnya, masih ada waktu sekitar satu minggu hingga masa
ex-Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) berakhir. Ex-HMETD baru di pasar reguler dan negosiasi akan kelar pada tanggal 6 Oktober nanti. Sementara,
cum-HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 5 Oktober. Jika harga saham ROTI di pasar reguler nanti lebih tinggi dari harga pelaksanaannya, minat pemegang saham terutama publik untuk menggunakan haknya dalam
rights issue tersebut diperkirakan bakal tinggi. Sebab, dengan modal yang lebih murah, pemegang saham bakal mendapat saham ROTI yang lebih banyak. Potensi lakuknya rights issue ROTI juga masih ditunjang oleh rencana penggunaan dana. "Rights issue akan lebih menarik jika penggunaan dananya adalah untuk ekspansi," imbuh Reza. Seperti diketahui, dana hasil rights issue ROTI sepenuhnya akan digunakan untuk ekspansi. Perusahaan berencana membangun empat hingga enam pabrik baru di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Tak ketinggalan, lini produksi pabrik yang sudah dimiliki ROTI juga akan ditambah. Sebagian dana rights issue juga akan digunakan untuk belanja modal serta perawatan fasilitas produksi perusahaan. Prospek rights issue ROTI juga kian menarik mengingat fundamental perusahaan yang masih cukup solid. "Penjualan ROTI menunjukan sinyal perbaikan," tulis Stevanus Juanda, analis UOB Kay Hian dalam riset 8 September.
Hal itu ditunjukan penjualan ROTI per Agustus lalu yang sebesar Rp 216 miliar. Angka terseut meningkat sekitar 7% dibanding penjualan bulan sebelumnya. Stevanus memprediksi, perbaikan kinerja ini bakal terus terjadi. ROTI juga diuntungkan dengan stabilnya harga komoditas terutama tepung sebagai bahan bakunya. Mengacu pada hal tersebut, ia merekomendasikan buy saham ROTI dengan target harga Rp 1.400 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini